Bincang-bincang ringan dengan Iihan Omar, anggota Kongres Amerika
Dalam sesi diskusi saya mengafirmasi perubahan itu. Bahkan saya menekankan bahwa keadaan bangsa Palestina yang semakin runyam saat ini disebabkan oleh sikap sebagian negara-negara Muslim yang memilih berkompromi dengan Israel. Kita kenal beberapa negara mayoritas Muslim telah menanda tangani hubungan diplomatik dengan Israel. Dan ini semakin membuka pintu bagi Israel untuk menekan dan membumi hanguskan bangsa Palestina.
Menjawab pertanyaan saya tentang mana yang lebih efektif dalam upaya membela bangsa Palestina. Apakah tetap memboikot hubungan diplomasi atau membangun hubungan diplomasi seraya memperjuangkan hak kemerdekaan mereka?
Secara diplomasi beliau menjawab bahwa “masalah itu kembali kepada masing-masing negara berdasarkan keadaan dan kepentingannya”. Tapi beliau mempertanyakan: “apakah Israel akan semakin rela memberikan hak-hak Palestina setelah negara-negara Islam membangun hubungan diplomasi?”.
Saya baru tersadarkan bahwa posisi tegas Ilhan inilah yang menjadi alasan bagi sebagian untuk menuduhnya dengan “anti semit” atau anti Yahudi. Ternyata bagi sebagian orang mengeritik Israel sama dengan mengeritik kaum Yahudi. Sebuah sikap yang tentunya tidak rasional. Sebab mengeritik kebijakan pemerintah tidak harus identik dengan kritikan kepada agama.
Dalam isu Yaman beliau secara terbukan mengatakan bahwa beliau mendapat tekanan dari Saudi Arabia karena kritikan kepada Saudi yang melakukan serangan militer ke Yaman yang berakibat fatal seperti saat ini. Beliau menyampaikan bahwa tekanan Saudi itu justeru dirasakan melalui lawan-lawan politiknya di Kongress.
Satu cerita juga yang beliau sampaikan yang secara pribadi cukup mengganggu adalah ketika beliau mengundang beberapa Dubes Asean, termasuk Indonesia, untuk membicarakan kaum Uighur. Ilhan meminta negara-negara Muslim Asean minimal membuat statemen atau meminta klarifikasi tentang camp-camp konsentration China. Ternyata tak satupun yang bersedia melakukan itu.
Pertemuan malam itu sangat berkesan. Tidak saja bahwa Ilhan Omar dengan posisinya sebagai anggota Kongres sebuah negara super power itu tampil dengan penuh kesederhanaan. Beliau tidak sama sekali memakai “make up” sebagaimana lazimnya wanita dengan posisi itu. Bahkan pakaian beliau pun sangat sederhana dan menyambut semua yang hadir dengan sangat ramah dan terhormat.