INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Demokrasi Berdaulat Kekuasaan

Last updated: Jumat, 8 Juli 2022 23:28 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Ir Zulkifli Abdy, Pemerhati Sosial dan Mantan Anggota DPRK Banda Aceh
Ir Zulkifli Abdy, Pemerhati Sosial dan Mantan Anggota DPRK Banda Aceh
SHARE
Oleh: Ir Zulkifli Abdy*

DALAM kehidupan yang serba gamang akan nilai-nilai, setiap upaya penempatan diri untuk menemukan posisi yang ideal menjadi dilematis.

Manakala orang bicara tentang politik, sementara politik itu sendiri tanpa kita sadari sedang terbelah.
Sehingga ketika politik diperbincangkan, maka para pihak yang terlibat dalam percakapan cenderung terjebak dalam nuansa keterbelahan itu.

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Demikian pula ketika seseorang bicara tentang agama, selalu saja ada sekat yang akhirnya membatasi.
Setidaknya tentang rujukan sebagai dasar dalam menjalani keyakinan, hal mana bisa saja berpuncah dari referensi yang digunakan atau bahkan mazhab yang dijadikan sebagai pilihan.

- ADVERTISEMENT -

Padahal dalam pemahaman universal, semuanya mengajarkan kita tentang kebenaran, kebajikan bahkan nilai-nilai transedental sebagai anutan dan tujuan hidup atau way of life.

Tinggal lagi bagaimana setiap orang mengasah ketajaman nalurinya untuk dapat dengan cerdas dan arif menemukan sendiri tempat yang ideal bagi dirinya sebagai pijakan, tanpa kehilangan sentuhan dan kepekaan akan nilai-nilai kebenaran yang hakiki.

- ADVERTISEMENT -
Kereta Api Cut Meutia dan Mimpi Rel Panjang Aceh yang Belum Tuntas

Melalui tulisan ini penulis hanya ingin mencairkan kekakuan kita akan prinsip-prinsip dasar ketika kita hendak meleburkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang agamis dan serba politis yang menggejala akhir-akhir ini, termasuk di dalamnya ketika kita hendak mengekspresikan kebenaran itu sendiri.

Di ranah politik, kita sehari-hari menyaksikan secara masif atraksi-atraksi yang terkadang justru menjauhkan kita dari nilai-nilai demokrasi yang sepatutnya menjadi rujukan dan landasan bertindak.

Tak jarang di dalam dinamika politik kita menyaksikan, manakala ada seseorang atau kelompok yang konsisten menggaungkan kebenaran atau setidaknya menyuarakan pesan-pesan moral, akan selalu menghadapi tantangan.

Ilustrasi
Fenomena Purbaya, Ketika Pejabat Berani Berkata Jujur Dianggap Aneh

Ironinya penyampai kebenaran itu kian hari semakin sedikit, dan yang sedikit itupun kerap-kali dalam posisi yang terjepit.

- ADVERTISEMENT -

Dalam kondisi seperti itu tidak mengherankan jika pesan-pesan kebenaran akan tenggelam ketika berhadapan dengan hiruk-pikuk orang-orang yang masih gamang untuk menerima kebenaran sebagai jalan hidup, termasuk jalan kehidupan berpolitik.

Hal mana lebih disebabkan karena masih adanya anggapan bahwa kebenaran akan menjadi penghalang untuk melanggengkan kepentingan-kepentingan jangka pendek.

Sehingga tak hayal pesan-pesan kebenaran yang hendak dihadirkan di ruang publik cenderung menjadi sia-sia.

Laksana meneteskan segenggam gula ke dalam air di cawan yang besar, tidak memberi efek sama sekali, selain hanya sekedar untuk menghambarkan belaka.

Tak dapat dipungkiri, akibatnya ketika kita menjalankan demokrasi, yang berdaulat justru kekuasaan dengan segala kepentingannya, bukannya rakyat sebagaimana yang kita pahami dan pelajari melalui “kitab-kitab” klasik tentang demokrasi.

Kita seakan-akan berpura-pura saja berdemokrasi, sesungguhnya muatan yang ada di dalamnya jauh dari harapan demokrasi itu sendiri, bahkan kian hari semakin jauh, dan jauh sekali.

Suatu ketika dalam obrolan ringan, seorang sahabat saya mengatakan, “Seseorang kalau ada kepentingan bisa hilang cerdasnya”.
Saya jadi teringat kembali ungkapan spontan dari seorang sahabat itu, mungkin ada benarnya apa yang dia katakan.

Bahkan dalam kenyataannya kepentingan bukan hanya sekedar menggerus kecerdasan seseorang, bahkan lebih jauh lagi dapat mengaburkan rasionalitas dan cenderung membutakan hati akan nilai-nilai kebenaran.

Era reformasi cenderung telah membawa kita pada iklim demokrasi yang lebih bebas dan terbuka.

Namun ironinya waham politik yang kita miliki agaknya belum sanggup menerima perubahan-perubahan fundamental yang datang tiba-tiba.
Sehingga setelah lebih dari dua dasawarsa reformasi bergulir, tidak ada perubahan signifikan yang terjadi, kecuali hanya iklim yang lebih bebas dan terbuka itu, yang akhirnya justru membawa kita pada ketidak-teraturan dalam menjalankan demokrasi. Dan itulah agaknya yang sedang terjadi saat ini.

Inikah yang kita harapkan dari reformasi yang kita sambut dengan gegap-gempita itu, tentu tidak.
Bukankah gagasan tentang reformasi itu lahir dan terdorong oleh keinginan tokoh-tokoh yang memiliki concern untuk membebaskan bangsa ini dari kebuntuan-kebuntuan demokrasi dimasa lampau.

Hal mana dipandang sebagai salah-satu penghambat dari setiap ikhtiar dalam upaya kita untuk memajuan kehidupan berbangsa di dalam segala aspek.

Mungkin untuk sementara kita lupakan dulu semua itu, agaknya yang jauh lebih penting saat ini adalah bagaimana upaya kita untuk mengembalikan demokrasi kita kepada jalur yang benar.

Dan dengan demikian kita dapat menggantungkan secercah harapan bahwa bangsa ini benar-benar akan membawa kita rakyatnya pada terwujudnya cita-cita luhur, yaitu masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.

Jika kita benar-benar ingin maju, kita mesti berani dan ikhlas meninggalkan pola-pola lama yang telah terbukti tidak mampu membawa kita keluar dari dilema sebagai bangsa yang tertinggal.

Agaknya sekaranglah momen yang tepat untuk memastikan bahwa kita benar-benar telah berada pada jalan yang benar untuk memastikan pula kebangkitan dan kemajuan bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya yang sangat kaya ini.

Ini bukan hanya sekadar tentang bait-bait dari senandung lagu “It’s now or never”, tetapi kita mesti meniscayakan setiap momen-momen dari kehidupan berbangsa kita untuk berubah, atau kita akan tertinggal untuk selamanya.

Satu teka-teki yang mesti segera kita jawab adalah, mengapa bangsa yang kaya-raya ini tak juga menemukan momen untuk maju?, sementara kita memiliki segalanya untuk itu.

*Penulis Konsultan Teknik, Pemerhati Sosial dan Mantan Anggota DPRK Banda Aceh
Previous Article Museum Tsunami Aceh tutup tiga Hari saat libur Idul Adha 1443 Hijriah Libur Idul Adha, 4 Tempat Wisata di Banda Aceh Tutup Tiga Hari
Next Article Ilustrasi hewan kurban Idul Adha 2022, Warga Banda Aceh Sembelih 1.853 Hewan Kurban

Populer

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu USK Prof Dr Ir Suhendrayatna MEng
Pendidikan
USK Klarifikasi Soal Akreditasi Unggul Hilang di Laman BAN-PT
Selasa, 21 Oktober 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram)
Umum
Bupati Aceh Besar Minta OPD dan Pilar Sosial Siaga Bencana
Selasa, 21 Oktober 2025
Peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Aceh diisi kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, Senin (20/10). (Foto: Ist)
Politik
Peringati HUT ke-61, Golkar Aceh Ziarah ke Makam Pahlawan
Selasa, 21 Oktober 2025
Kunjungan Tim Bappenas ke lokasi terowongan Geurutee di perbatasan Kabupaten Aceh Besar - Aceh Jaya didampingi Kadis PUPR Aceh, Ir Mawardi, Senin, 20 Oktober 2025. (Foto: Ist)
Aceh
Tim Bappenas Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Terowongan Geurutee
Selasa, 21 Oktober 2025
Prof Dr Mirza Tabrani SE MBA DBA resmi mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026–2031.
Pendidikan
Mantan Komisaris Bank Aceh Prof Mirza Tabrani Daftar Calon Rektor USK
Minggu, 19 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Hanzirwansyah
Opini

Kejernihan Hati di Zaman Penuh Kepura-puraan

Sabtu, 18 Oktober 2025
Opini

Setahun Prabowo Memimpin: Antara Bayang Legacy dan Bayangan Kekuasaan

Rabu, 15 Oktober 2025
Ilustrasi
Opini

Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Senin, 13 Oktober 2025
Opini

Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Sabtu, 11 Oktober 2025
Opini

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Minggu, 5 Oktober 2025
Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?