EKONOMI ACEH MASA PANDEMI
Rustam Effendi
Lektor Kepala FEB Unsyiah &
Pengamat Ekonomi
Rilis BPS untuk periode Kuartal I 2020 menunjukkan pandemi COVID-19 mulai berpengaruh terhadap kinerja perekonomian nasional dan daerah. Ekonomi nasional selama Kuartal I 2020 mengalami kontraksi atau pengecurutan pertumbuhan yang signifikan. Hanya tumbuh 2,97 persen (year on year), meleset jauh dari yang ditargetkan pemerintah (4,5-4,9 persen). Artinya, terjadi deviasi sebesar 1,53-1,93 poin. Sepanjang catatan sejarah pertumbuhan selama hampir 20 tahun terakhir, capaian pada Kuartal I 2020 ini merupakan yang terendah.
Terkontraksinya pertumbuhan tentu berimplikasi terhadap jumlah pengangguran. Data Februari 2020, jumlah mereka yang menganggur bertambah sebanyak 1,73 juta orang. Akibatnya, angka pengangguran meningkat menjadi 6,88 juta orang.
BPS Aceh juga merilis kondisi yang sejalan dengan capaian nasional. Ekonomi Aceh untuk Kuartal I 2020 hanya tumbuh 3,17 persen, lebih rendah dibanding periode sebelumnya (y o y) sebesar 3,88 persen.
Adalah faktor pandemi COVID-19 yang membuat terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional (Aceh). Di Aceh, pandemi Covid-19 telah memukul mundur gerakan sejumlah lapangan usaha ekonomi. Nilai tambah dari beberapa lapangan usaha seperti administrasi pemerintahan, kontruksi, jasa pendidikan, industri pengolahan, termasuk pengadaan air, menurun amat signifikan, yakni rata-rata minus sekitar 14,0 persen. Padahal, selama ini sangat dominan kontribusinya dalam perekonomian daerah.
Di sisi lain, adanya pandemi telah membuka ruang gerak lapangan usaha lainnya, khususnya informasi dan komunikasi yang tumbuh 7,28 persen selama Kuartal I 2020 ini. Beberapa lapangan usaha lainnya seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pengadaan listrik dan gas, dan real estate juga tumbuh, meski tidak setinggi lapangan usaha infokom.
Namun demikian, jika pandemi COVID-19 terus berlanjut seperti saat artikel ini ditulis, perkiraan buruk akan terjadi dan sulit dihindari. Se
Lapangan usaha yang masih tumbuh positif dapat berbalik dan ikut terkontraksi. Dan jika ini benar adanya, maka capaian pertumbuhan ekonomi Aceh pada Kuartal II 2020 diperkirakan akan terkontraksi lebih dalam lagi.