Guru Apatis Tak Peduli Siswanya, Hambat Kualitas Pendidikan
Lalu apa bedanya dengan sikap guru yang satu ini? Datangnya selalu pagi, jarang terlambat, pakaian seragam selalu dikenakan, atribut lengkap terpasang, dan saat jam mengajar masuk tepat waktu.
Tapi dianya sekadar penuhi tuntutan kurikulum sesuai standar minimal.
Paradigma berpikirnya cuma berseragam sesuai jadwal, datang dan pulang tepat waktu, santai saja di sekolah sudah merasa cukup dan merasa berhak menerima tunjangan ini itu.
Tentunya kedua perilaku destruktif guru yang dideskripsikan di atas akan mempengaruhi interaksi antara guru dan siswa sehingga akan menghambat proses belajar siswa dan kesejahteraan psikologisnya di sekolah.
Perilaku seperti ini akan menghambat upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Lalu pertanyaannya, kapan “mereka” ini serius mengajar dan mendidik siswa?
Cobalah kita introspeksi diri, berapa banyak siswa di sekolah kita, berapa persen dari mereka yang mengenal kita?
Jika prosentasenya tinggi, maka Anda boleh diacungi jempol, jika prosentasenya kecil, tanyakan kepada sahabat terdekat Anda kenapa? Atau Anda makin tak dikenal siswa di sekolah sendiri, karena ketidak pedulian Anda akan dibalas oleh ketidakpedulian “mereka”.
Pentingnya Keteladanan
Kalau saja seorang guru mau serius sedikit saja saat mengajar di kelas, peduli pada penanaman etika, estetika dan karakter siswa, maka sekolah akan selalu membutuhkan dirinya.
Keteladanan guru memiliki keterkaitan terhadap kepedulian guru. Sebagai contoh dalam hal kebersihan.
Kepedulian guru akan ‘kebersihan’ dapat menularkan perilaku hidup bersih kepada peserta didik. Guru memberikan teladan dalam membuang sampah pada tempatnya.
Hal senada juga dapat diterapkan pada ketertiban, kedisiplinan, kerapian, keindahan, perilaku sosial, dan spiritualitas. Guru memiliki peran supaya bisa menjadi contoh yang baik bagi siswa dan supaya guru bisa menjadi inspirasi bagi siswa (Minsih & Galih D, 2018).
Bentuk kepedulian lainnya guru dalam mengatasi bullying adalah dengan memberi intervensi yang memadai.