Inmemoriam Harun Keuchik Leumiek; Sang Pengabdi Untuk Semua
Masjid KL Ikon Banda Aceh
Meskipun masjid ini telah menjadi salah ikon baru, Haji Harun Keuchik Leumiek tetap merahasiakan nilai investasi akhirati dari monumen spiritual yang dibangun ini.
“Andai saya menyebutkan nilai bangunan ini, bisa menimbulkan sifat keriyaan. Allah SWT sangat membenci orang yang bersikap riya dalam beribadah,” tuturnya. Argumentasi ini disampaikan ketika berbincang-bincang dengan saya di masjid ini, Kamis 20 Agustus 2020.
Di Kampung ini sesepuh Pers Aceh dilahirkan dan di kampung ini pula seorang Harun kembali menghadap sang khaliq. Harun dimakamkan di buhom (makam) keluarga. Pada makam itu sudah duluan ada makam kakak kandung, ayahnya dan ibunya. Posisinya berdekatan dengan kedua orang tuanya dan keluarga lainnya.
“Alhamdulillah kepergian bapak ketika masjid idamannya sudah selesai 100 persen,” ujar putra tunggalnya Muhammad Kamaruzzaman alias Memet.
Bentang luas masjid dominasi warna kuning keemasan dan hijau ini berukuran 34×22 meter. Kini masjid KL atas biaya pribadi Harun sendiri menjadi salah satu destinasi religi baru di kota ini.
Menjelang kepergian untuk selamanya ini, Harun didampingi tiga putri dan isteri tercintanya Hajjah Salbiah (Penasehat IKWI Aceh) dan keluaga dekat lainnya. Putranya Memet sedang di Pasar Atjeh hendak membuka kedainya dan Beth, adiknya sedang kurang sehat di rumahnya.
Harun hanya mengalami sakit lemas biasa saja selama lima hari dan kurang selera makan. “Tidak ada tanda-tanda akan pergi selama-lamanya,” ungkap Beth panggilan akrapnya.
Selama sakit tidak ada petuah atau pesan khusus kepada satu putra dan empat putri itu. Dalam keluarga H Keuchik Leumiek-Hj Safiah hanya lahir seorang putra sebagai anak kedua. Itulah Dia adalah Harun, dari enam bersaudara.
Begitu juga halnya dalam keluarga H Harun-Hj Sabiah sebagai anak kedua lahir seorang putra dari lima bersaudara, Muhammad Kamaruzzanan SE.
Keseharian hidup Harun selalu mengutamakan ibadah, sebelum menggeluti bisnisnya. Soal petuah bukanlah hal khusus bagi anaknya. Hari-hari juga Harun selalu memberi petuah kepada anak, sanak keluarga dan handai tolan. Kepada putra-putrinya selalu diingatkan tentang ketaqwaan, menghormati satu sama lainnya.