INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Jepang Maju Karena Budaya Disiplin dan Jujur

Last updated: Senin, 20 Januari 2025 10:32 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 7 Menit
SHARE
Oleh: Dr Taqwaddin Husin*

SELAMA berada di Jepang, saya melihat kedisiplinan orang di negara matahari terbit itu sangat patut diteladani.

Pada Ahad siang (19/1), kami dijamu agenda makan siang di Central Sanomiya Hanshin Kobe Railway oleh Dr Jerry, dia orang Philipina, Pakar Ilmu Kebencanaan yang sudah lebih 20 tahun tinggal dan bekerja di Kobe Jepang. Jerry, aktivis di ADRC (Asian Disaster Reduction Center), suatu Internasional NGO yg fokus pada upaya-upaya pengurangan resiko dan pemulihan bencana.

Banjir Sumatera dan Jejak Kayu yang Mengkhianati Hutan

Pengalaman saya selama bermitra kolaborasi dalam riset kebencanaan secara internasional yang dikoordinir oleh Prof Yuka Kaneko dari Kobe University Jepang, terekam sekali betapa disiplinnya orang-orang Jepang.

- ADVERTISEMENT -

Kolaborasi kami berasal dari berbagai negara, Jepang, China, Philipina, Turki, New Zeland, Thailand, Kamboja, Aceh Indonesia, dan dari beberapa negara lain, yang saya agak lupa. Intinya, kami berasal dari semua negara-negara yang pernah mengalami bencana dahsyat yang dikenal secara internasional.

Koordinator kolaborasi ini adalah Kaneko Sensei yang dibantu beberapa profesor muda dan juga beberapa orang asisten profesor. Kaneko sensei meneruskan apa yang dirintis oleh Prof Tanaka sensei manakala beliau menjabat sebagai Direktur Pusat
RCUSS (Research Center for Urban Safety and Security, Kobe University).

- ADVERTISEMENT -
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Dari para akademisi inilah saya merekam budaya Jepang. Jadi bukan dari buku-buku, melainkan dari persahabatan secara langsung.

Pernah suatu kali pada tahun 2015, ketika saya sedang memulai kuliah pada pagi yang sedang badai salju, terdengar ketukan pelan di pintu kelas. Semua peserta kelas terperanjat. Kaget. Karena tak biasanya ada yang terlambat hadir.

Setelah saya membuka pintu, “come in” kata saya yang disambut oleh mahasiswi Jepang dengan berkali-kali membungkuk seraya berucap “I am so sorry sir, I am so sorry sir”.

Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Mahasiswi ini merasa sangat bersalah dan seakan telah melakukan dosa besar karena masuk kelas saat dosennya memulai kuliah.

- ADVERTISEMENT -

Gestur tubuhnya yang membungkuk-bungkuk dengan wajah memelas ketakutan menjadi pelajaran bagi saya soal kedisiplinan waktu para mahasiswi Jepang.

Beda sekali dengan ketepatan waktu pada mahasiswa kita. Yang tak merasa bersalah, apalagi merasa berdosa saat terlambat masuk kelas. Ini pelajaran pertama yang saya rekam dari budaya Jepang.

Padahal dalam ajaran Islam, berkali-kali ditegaskan agar kita disiplin waktu dengan berbagai sebutan, misalnya, demi masa, demi waktu malam, dan lain-lain yang menegaskan pentingnya kita menjaga waktu agar tidak merugi atau celaka.

Tapi apa faktanya, banyak mahasiswa kita yang menyia-nyiakan waktu. Sehingga, tidak produktif.

Pelajaran kedua yang saya rekam dalam ingatan adalah orang-orang Jepang menulis secara rinci setiap program dan pekerjaan yang direncanakan.

Misalnya, pertemuan kolaborasi kami ini dari tanggal 15 — 19 Januari 2025 sudah dicatat secara mendetil sekali dari hari ke hari hingga jam ke jam sejak 6 bulan lalu.

Mereka sudah terbiasa berpikir dan bekerja dengan pendekatan 5W+1H. Yaitu, apa pertemuannya, siapa saja terlibat yang melakukannya, dimana pertemuan itu dilakukan, kapan jadwal dilakukannya pertemuan, mengapa pentingnya pertemuan itu, serta bagaimana pertemuan itu dilakukan dan apa target capaiannya.

Semua itu sudah dirinci sedemikian rupa, sehingga semua peserta tidak ada yang melewatkan satu menit pun untuk tidak mengikuti acara.

Perencanaan yang matang didukung dengan ketaatan pada waktu, menjadikan orang Jepang dikenal paling disiplin. Paling tepat waktu. Hemat saya, inilah yang menjadi pendorong utama keperkasaan SDM Jepang.

Pelajaran ketiga yang saya ingat dari budaya Jepang adalah pada soal kejujuran dan integritas mereka. Selama belasan tahun saya berteman dengan orang Jepang, kesan saya mereka orang yang jujur dan berintegritas.

Mereka secara terus terang merasa bersalah jika memang telah melakukan kesalahan. Bagi mereka, lebih baik harakiri (bunuh diri) daripada melakukan hal curang yang memalukan.

Tidak lazim bagi mereka mengalihkan diri sembari mencari kambing hitam. Itu tidak ada di budaya mereka.

Kejujuran dan integritas inilah yang menjadikan penegakan hukum di Jepang dipatuhi. Hakim disana sangat disegani dan dimuliakan.

Karena Kaneko Sensei memperkenalkan saya, selain sebagai Akademisi juga sebagai Hakim (Saikanban) sehingga saya mengalami perlakuan yang patut selama di Jepang.

Budaya lain yang patut kita teladani dari Jepang adalah pada karakter mereka sebagai pekerja keras yang tekun dan gigih. Karakter ini diakui oleh semua bangsa lain di dunia.

Dan, Jepang telah membuktikan mereka sebagai bangsa pekerja keras yang tangguh.

Amerika yang dulunya pernah menghancurkan Jepang dengan mengebom Hiroshima dan Nagasaki, namun dalam waktu tidak terlalu lama, kebangkitan ekonomi dan penguasaan teknologi Jepang bisa melampaui Amerika dan Eropa.

Pengalaman saya selama hampir satu bulan berada di Belanda misalnya, ternyata teknologi transportasi serta teknologi pelayanan publik Jepang lebih unggul ketimbang Eropa.

Apalagi dalam hal penguasaan teknologi informasi, Jepang makin hebat aja.

Pengalaman pelayanan imigrasi tadi malam di Kansai Airport (KIX), misalnya, walaupun antrian ratusan orang, tetapi bisa selesai cepat sekali. Tak terbayang oleh saya, yang selama ini di Malaysia, Thailand, dan bahkan untuk Umrah di Saudi Arabia antriannya juga lama.

Sedangkan di Kansai Airport cukup masing-masing kita scan e-pasport dan langsung lewat. Begitu juga dengan barang bawaan atau bagasi. Tinggal scan tiket yang sudah kita print sendiri, lalu terprint otomatis kertas receipt bagasi.

Tinggal masukkan kopor kita ke tempatnya dan dia segera bergerak menuju pada penumpukan bagasi-bagasi. Perasaan saya, sistem teknologi ini sudah lebih bagus ketimbang di bandara Schipool Amsterdam Belanda.

Mengapa Jepang bisa lebih hebat? Jawabannya adalah karena kedisiplinan mereka, terutama disiplin waktu. Selain itu, karena kejujuran, kerja keras dan fokus, yang karena semua ini menjadikan sistem dan kualitas pendidikan mereka menjadi unggul.

Saya akhiri tulisan ini karena mau boarding, masuk dalam pesawat Singapore Airlane (SQ 623 tujuan Kansai Osaka ke Singapura.

*Penulis adalah Dosen Pascasarjana pada Prodi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (USK) melaporkan dari Kobe, Jepang
Previous Article TikTok menghentikan operasinya di Amerika Serikat pada Sabtu (18/1) malam waktu setempat dan menghilang dari Apple Store serta Google Store. (Foto: AP) Jelang Pelantikan Presiden Donald Trump, Akses TikTok Ditutup di Amerika
Next Article Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto meninjau Seleksi Tahap akhir Kafilah MTQ Aceh Besar di Dekranasda, Gani Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Ahad (19/1/2025). (FOTO: MC ACEH BESAR) Pj Bupati Iswanto Tinjau Tahap Akhir Seleksi Kafilah MTQ Aceh Besar

Populer

Syariah
Situasi Lapangan Sangat Sulit, Ulama Aceh Desak Presiden Prabowo Segera Tetapkan Bencana Nasional
Selasa, 2 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Kajati Sumut Dr Harli Siregar melantik Muhammad Ali Akbar SH MH sebagai Asisten Pemulihan Aset Kejati Sumut, Rabu (5/11). (Foto: Ist)
Umum
Putra Aceh Ali Akbar Resmi Dilantik Jadi Asisten Pemulihan Aset Kejati Sumut
Kamis, 6 November 2025
Relawan kader PKS Aceh turun membantu mengevakuasi jenazah korban banjir bandang dan longsor. (Foto: Ist)
Nasional
Korban Banjir Mulai Kelaparan, PKS Aceh Desak Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional atau Buka Akses Internasional 
Selasa, 2 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Senin, 17 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
Riza Syahputra
Opini

Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Rabu, 12 November 2025
dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?