INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Kaya Bukan Untuk Pamer dan Berprilaku Hedonisme

Last updated: Rabu, 1 Maret 2023 13:53 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
SHARE

Imam Shamsi Ali*

Di antara keunikan ajaran agama Islam adalah “keseimbangan dan kesesuaian” (Appropriateness). Dalam segala hal keseimbangan dan kesesuaian menjadi pegangan dalam bersikap, bahkan dalam sikap beragama. Karakter “wasathiyah” sejatinya menggambarkan keduanya.

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Keseimbangan dan kesesuaian juga menjadi penekanan penting dalam menyikapi kehidupan dunia. Upaya keseimbangan dan kesesuaian inilah yang menjadikan dunia dalam Al-Quran, di satu sisi harus dibangun semakmur-makmurnya.

- ADVERTISEMENT -

Namun di sisi lain diingatkan marabahaya yang dapat ditimbulkannya. Karenanya dunia diingatkan sebagai “permainan yang melalaikan” (la’ibun wa lahwun). Bahkan juga dikategorikan sebagai “kesenangan yang menggoda” (mataa’ al-ghuruur).

Sikap Islam ini, yang di satu sisi mendorong mencari dunia (wabtaghuu min fadhlilllah) dan di sisi lain mengingatkan konsekwensi buruknya, merupakan dasar urgensi menyikapi dunia secara berimbang dan berkesesuaian.

- ADVERTISEMENT -
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sikap Islam terhadap kehidupan dunia ini terekspresi dengan peringatan Allah di Surah Al-Baqarah: “Dan bagimu di atas bumi ini kesenangan (mataa’) hingga pada batas yang tertentu (ilaa hiin).

Realita ini yang kemudian tersimpulkan dalam doa sapu jagat umat: “Rabbana aatina fiddun-ya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa azaaban naar”.

Kaya vs Hedonis

Riza Syahputra
Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Sesungguhnya kata “ghinaa” dalam bahasa Islam (Al-Quran dan Sunnah) lebih merujuk kepada keadaan batin yang terpuaskan dengan realita kehidupannya. Bukan pada bentuk dan kuantitas kehidupan dunia yang digenggamnya. Rasulullah SAW menekankankan: “kekayaan itu bukan banyaknya harta. Tapi kekayaan itu adalah kepuasan jiwa (ghina an-nafs)”.

- ADVERTISEMENT -

Poin terpenting dari realita ini adalah bahwa kekayaan itu banyak terkait dengan sikap batin (mentalitas) manusia. Dan karenanya seseorang yang memiliki harta yang banyak atau sebaliknya memiliki harta yang kurang, keduanya dapat merasakan kekayaan itu ketika memiliki batin atau mentalitas yang sehat.

Sehatnya mental seseorang itulah sejatinya yang akan terekspresi dalam karakter dan prilakunya. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah: “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah yang jika baik, seluruh anggota tubuh baik. Tapi jika rusak, seluruh anggota tubuh rusak. Itulah sesungguhnya hati (kejiwaan dan sikap mental)”.

Seseorang yang memiliki mental yang sehat tidak akan banyak terpengaruh oleh keadaan dunianya. Ketika miskin dia tidak akan merana dan rendah diri (hina). Ketika kaya dia tidak akan angkuh dan abusive dengan gaya hidup hedonis. Apalagi kalau harta tidak seberapa yang dimiliki itu tidak dibandingkan dengan banyak orang lain yang Allah uji dengan harta dunia, juga dicurigai dari sumber-sumber haram.

Saya teringat sebuah cerita bersama Michael Bloomberg. Beliau ini adalah salah seorang billionaire dunia. Kekayaannya tidak kurang dari 78 Milyar $UD. Di sebuah konferensi pers ada seorang wartawan yang melihat sepatu yang dipakainya sudah ada sobekan.

Wartawan itu bertanya: kenapa Walikota Bloomberg tidak membeli sepatu baru?”. Jawaban beliau: “saya pakai sepatu ini karena senang dan nyaman dengannya. Bukan agar kalian senang dan nyaman”.

Baru-baru ini saya ketemu Ilhan Omar, seorang anggota Kongress US yang cukup masyhur. Beliau sangat sederhana dalam membawa diri. Pakaiannya sederhana. Hampir tiada make-up di wajahnya.

Bandingkan dengan sebagian orang yang kekayaannya sebenarnya tidak seberapa. Apalagi kekayaan itu kemungkinan dari sumber yang haram pula. Tapi gaya hidupnya terlalu pamer dan hedonis. Atau pejabat yang cenderung pamer kekuasaan sementaranya yang cenderung merendahkan warganya.

Sebenarnya dengan kekayaan yang dimilikinya seseorang boleh saja hidup nyaman. Tapi hidup nyaman tidak harus pamer. Hidup nyaman lebih kepada menikmati apa yang Allah karuniakan.

Walaupun demikian sesungguhnya hidup dengan nyaman bisa menjadi sumber fitnah, keluar dari norma-norma kewajaran (kesesuaian). Karenanya menikmati tidak harus dengan dengan tendensi “kemewahan” yang berkonotasi berlebihan.

Hanya saja diakui bahwa manusia itu memang lemah. Mental manusia itu rapuh. Dan karenanya seringkali keinginan menikmati dunia justeru menjadi jembatan hidup berlebihan, bahkan hedonis.

Yang lebih fatal lagi ketika kecenderungan hedonisme itu dibarengi oleh perasaan paling kaya dan paling kuat. Akibatnya timbul kecenderungan menggunakan karunia itu untuk arrogan dan merendahkan orang lain. Seolah dunia semuanya telah ada dalam genggamannya.

Kehebohan seorang pejabat pajak Indonesia yang berimbas kepada arogansi anaknya melakukan kekerasan kepada seorang remaja lainnya hanya contoh kecil dari kerusakan mental akibat dunia.

Bahkan gaya hidup hedonis seringkali terekspresikan tanpa konsideran kepada penderitaan mereka yang tidak berpunya.

Kemampuan memiliki fasilitas motor mewah misalnya tidak harus dipamer-pamerkan, terlebih di saat pemerintah selalu menyampaikan acaman resesi yang mengkhawatirkan saat ini. Jangan bersikap paradoks. Anda ingatkan resesi tapi anda pamer kekayaan di jalan.

Terlebih sekali lagi penampilan pamer dan hedonis itu, sekali lagi, kenyataannya hanya dengan kekayaan yang tidak seberapa dibandingkan dengan orang-orang kaya dunia. Itupun dicurigai ada sumber-sumber yang tidak halal dalam prosesnya.

Masanya semua orang sadar bahwa karunia apapun itu harusnya untuk disyukuri. Bukan untuk menjadi keangkuhan dan pamer kepada orang lain.

Orang kaya dengan kekayaannya, pejabat dengan jabatannya, orang terkenal dengan popularitasnya, dan semua karunia untuk disyukuri dan demi kemanfaatan luas.

Orang kaya ditakdirkan kaya untuk membantu yang miskin. Pejabat ditakdirkan untuk menjabat untuk melayani masyarakatnya. Bukan untuk pamer dan angkuh kepada orang lain di sekitarnya.

Sekaya apapun kamu, Bill Gates, Warren Buffet, Jen Besos, Ellon Musk, dan banyak lainnya jauh lebih kaya.

Dan ingat, banyak atau sedikit harta milikmu bukan penentu kehebatan dan kemuliaanmu. Tapi pada hati dan karaktermu… Semoga!

Manhattan City, 28 Pebruari 2023

* Presiden Nusantara Foundation

TAGGED:berprilakubukandanhedonismekayaopinipameruntuk
Previous Article Kuota Haji Aceh 4.378 Jamaah Tahun 2023, Prioritas Lansia 219 Orang
Next Article Nourman Hidayat SH Nourman Minta Polsek Ulee Kareng Tak Gegabah Periksa Laporan Dindinshop

Populer

Kejati Aceh menerima kunjungan Sekretaris Jampidmil Chaerul Amir SH MH dalam rangka Monev kinerja serta supervisi pelaksanaan tugas bidang pidana militer di wilayah Aceh, Selasa (18/11). (Foto: Ist)
Hukum
Sesjampidmil Supervisi ke Kejati Aceh, Bahas Penguatan Penanganan Perkara Koneksitas
Rabu, 19 November 2025
Anggota DPRA dari Fraksi Partai NasDem Martini mengusulkan agar Pemerintah Aceh menyiapkan program subsidi mahar sebagai bentuk perhatian terhadap anak muda yang ingin menikah. (Foto: Ist)
Umum
Anggota DPRA Usulkan Pemerintah Aceh Subsidi Mahar Anak Muda yang Mau Menikah
Rabu, 19 November 2025
Pemerhati Kebijakan Publik Aceh, Drs M. Isa Alima
Umum
Pemuda Aceh Butuh Lapangan Kerja, Bukan Subsidi Mahar
Rabu, 19 November 2025
Keributan antara Anggota Dewan pecah di gedung DPRA pada Senin siang, 17 November 2025. (Foto: Ist)
Politik
Keributan Memalukan Pecah di Gedung DPRA, Rapat Resmi Berubah Saling Lempar
Selasa, 18 November 2025
Koordinator Transparansi Tender Indonesia (TTI) Nasruddin Bahar.
Ekonomi
Dana Otsus Aceh Perlu Dipisah dari APBA, Pengelolaan Diatur Lewat Badan Khusus
Rabu, 19 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
Mahmud Padang
Opini

Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Jumat, 31 Oktober 2025
Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?