INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Kaya Bukan Untuk Pamer dan Berprilaku Hedonisme

Last updated: Rabu, 1 Maret 2023 13:53 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
SHARE

Imam Shamsi Ali*

Di antara keunikan ajaran agama Islam adalah “keseimbangan dan kesesuaian” (Appropriateness). Dalam segala hal keseimbangan dan kesesuaian menjadi pegangan dalam bersikap, bahkan dalam sikap beragama. Karakter “wasathiyah” sejatinya menggambarkan keduanya.

Ilustrasi
Fenomena Purbaya, Ketika Pejabat Berani Berkata Jujur Dianggap Aneh

Keseimbangan dan kesesuaian juga menjadi penekanan penting dalam menyikapi kehidupan dunia. Upaya keseimbangan dan kesesuaian inilah yang menjadikan dunia dalam Al-Quran, di satu sisi harus dibangun semakmur-makmurnya.

- ADVERTISEMENT -

Namun di sisi lain diingatkan marabahaya yang dapat ditimbulkannya. Karenanya dunia diingatkan sebagai “permainan yang melalaikan” (la’ibun wa lahwun). Bahkan juga dikategorikan sebagai “kesenangan yang menggoda” (mataa’ al-ghuruur).

Sikap Islam ini, yang di satu sisi mendorong mencari dunia (wabtaghuu min fadhlilllah) dan di sisi lain mengingatkan konsekwensi buruknya, merupakan dasar urgensi menyikapi dunia secara berimbang dan berkesesuaian.

- ADVERTISEMENT -
Hanzirwansyah
Kejernihan Hati di Zaman Penuh Kepura-puraan

Sikap Islam terhadap kehidupan dunia ini terekspresi dengan peringatan Allah di Surah Al-Baqarah: “Dan bagimu di atas bumi ini kesenangan (mataa’) hingga pada batas yang tertentu (ilaa hiin).

Realita ini yang kemudian tersimpulkan dalam doa sapu jagat umat: “Rabbana aatina fiddun-ya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa azaaban naar”.

Kaya vs Hedonis

Setahun Prabowo Memimpin: Antara Bayang Legacy dan Bayangan Kekuasaan

Sesungguhnya kata “ghinaa” dalam bahasa Islam (Al-Quran dan Sunnah) lebih merujuk kepada keadaan batin yang terpuaskan dengan realita kehidupannya. Bukan pada bentuk dan kuantitas kehidupan dunia yang digenggamnya. Rasulullah SAW menekankankan: “kekayaan itu bukan banyaknya harta. Tapi kekayaan itu adalah kepuasan jiwa (ghina an-nafs)”.

- ADVERTISEMENT -

Poin terpenting dari realita ini adalah bahwa kekayaan itu banyak terkait dengan sikap batin (mentalitas) manusia. Dan karenanya seseorang yang memiliki harta yang banyak atau sebaliknya memiliki harta yang kurang, keduanya dapat merasakan kekayaan itu ketika memiliki batin atau mentalitas yang sehat.

Sehatnya mental seseorang itulah sejatinya yang akan terekspresi dalam karakter dan prilakunya. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah: “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah yang jika baik, seluruh anggota tubuh baik. Tapi jika rusak, seluruh anggota tubuh rusak. Itulah sesungguhnya hati (kejiwaan dan sikap mental)”.

Seseorang yang memiliki mental yang sehat tidak akan banyak terpengaruh oleh keadaan dunianya. Ketika miskin dia tidak akan merana dan rendah diri (hina). Ketika kaya dia tidak akan angkuh dan abusive dengan gaya hidup hedonis. Apalagi kalau harta tidak seberapa yang dimiliki itu tidak dibandingkan dengan banyak orang lain yang Allah uji dengan harta dunia, juga dicurigai dari sumber-sumber haram.

Saya teringat sebuah cerita bersama Michael Bloomberg. Beliau ini adalah salah seorang billionaire dunia. Kekayaannya tidak kurang dari 78 Milyar $UD. Di sebuah konferensi pers ada seorang wartawan yang melihat sepatu yang dipakainya sudah ada sobekan.

Wartawan itu bertanya: kenapa Walikota Bloomberg tidak membeli sepatu baru?”. Jawaban beliau: “saya pakai sepatu ini karena senang dan nyaman dengannya. Bukan agar kalian senang dan nyaman”.

Baru-baru ini saya ketemu Ilhan Omar, seorang anggota Kongress US yang cukup masyhur. Beliau sangat sederhana dalam membawa diri. Pakaiannya sederhana. Hampir tiada make-up di wajahnya.

Bandingkan dengan sebagian orang yang kekayaannya sebenarnya tidak seberapa. Apalagi kekayaan itu kemungkinan dari sumber yang haram pula. Tapi gaya hidupnya terlalu pamer dan hedonis. Atau pejabat yang cenderung pamer kekuasaan sementaranya yang cenderung merendahkan warganya.

Sebenarnya dengan kekayaan yang dimilikinya seseorang boleh saja hidup nyaman. Tapi hidup nyaman tidak harus pamer. Hidup nyaman lebih kepada menikmati apa yang Allah karuniakan.

Walaupun demikian sesungguhnya hidup dengan nyaman bisa menjadi sumber fitnah, keluar dari norma-norma kewajaran (kesesuaian). Karenanya menikmati tidak harus dengan dengan tendensi “kemewahan” yang berkonotasi berlebihan.

Hanya saja diakui bahwa manusia itu memang lemah. Mental manusia itu rapuh. Dan karenanya seringkali keinginan menikmati dunia justeru menjadi jembatan hidup berlebihan, bahkan hedonis.

Yang lebih fatal lagi ketika kecenderungan hedonisme itu dibarengi oleh perasaan paling kaya dan paling kuat. Akibatnya timbul kecenderungan menggunakan karunia itu untuk arrogan dan merendahkan orang lain. Seolah dunia semuanya telah ada dalam genggamannya.

Kehebohan seorang pejabat pajak Indonesia yang berimbas kepada arogansi anaknya melakukan kekerasan kepada seorang remaja lainnya hanya contoh kecil dari kerusakan mental akibat dunia.

Bahkan gaya hidup hedonis seringkali terekspresikan tanpa konsideran kepada penderitaan mereka yang tidak berpunya.

Kemampuan memiliki fasilitas motor mewah misalnya tidak harus dipamer-pamerkan, terlebih di saat pemerintah selalu menyampaikan acaman resesi yang mengkhawatirkan saat ini. Jangan bersikap paradoks. Anda ingatkan resesi tapi anda pamer kekayaan di jalan.

Terlebih sekali lagi penampilan pamer dan hedonis itu, sekali lagi, kenyataannya hanya dengan kekayaan yang tidak seberapa dibandingkan dengan orang-orang kaya dunia. Itupun dicurigai ada sumber-sumber yang tidak halal dalam prosesnya.

Masanya semua orang sadar bahwa karunia apapun itu harusnya untuk disyukuri. Bukan untuk menjadi keangkuhan dan pamer kepada orang lain.

Orang kaya dengan kekayaannya, pejabat dengan jabatannya, orang terkenal dengan popularitasnya, dan semua karunia untuk disyukuri dan demi kemanfaatan luas.

Orang kaya ditakdirkan kaya untuk membantu yang miskin. Pejabat ditakdirkan untuk menjabat untuk melayani masyarakatnya. Bukan untuk pamer dan angkuh kepada orang lain di sekitarnya.

Sekaya apapun kamu, Bill Gates, Warren Buffet, Jen Besos, Ellon Musk, dan banyak lainnya jauh lebih kaya.

Dan ingat, banyak atau sedikit harta milikmu bukan penentu kehebatan dan kemuliaanmu. Tapi pada hati dan karaktermu… Semoga!

Manhattan City, 28 Pebruari 2023

* Presiden Nusantara Foundation

TAGGED:berprilakubukandanhedonismekayaopinipameruntuk
Previous Article Kuota Haji Aceh 4.378 Jamaah Tahun 2023, Prioritas Lansia 219 Orang
Next Article Nourman Hidayat SH Nourman Minta Polsek Ulee Kareng Tak Gegabah Periksa Laporan Dindinshop

Populer

Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup
Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial
Minggu, 19 Oktober 2025
Aceh
Aceh Tanpa Medali Emas di STQH Nasional 2025, Hanya Bawa Pulang 4 Juara Harapan
Minggu, 19 Oktober 2025
Selebgram Malaysia Izza Fadhila jadi sorotan usai video 13 menit yang diduga menampilkannya viral dan menuai hujatan netizen.
Umum
13 Menit Izza Fadhila: Selebgram Malaysia Viral, Netizen Geger Konten Tak Pantas
Senin, 28 Juli 2025
Prof Dr Mirza Tabrani SE MBA DBA resmi mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026–2031.
Pendidikan
Mantan Komisaris Bank Aceh Prof Mirza Tabrani Daftar Calon Rektor USK
Minggu, 19 Oktober 2025
AKBP Supriadi kini dipercaya sebagai Kasubdit III Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Ditreskrimsus Polda Aceh
Umum
Mutasi Perwira Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Supriadi Jabat Kasubdit Tipidkor
Sabtu, 18 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Ilustrasi
Opini

Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Senin, 13 Oktober 2025
Opini

Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Sabtu, 11 Oktober 2025
Opini

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Minggu, 5 Oktober 2025
Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Dalang Asing di Balik G30S/PKI, Jalan Rekonsiliasi Nasional

Selasa, 30 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?