Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Kaya Bukan Untuk Pamer dan Berprilaku Hedonisme

Seseorang yang memiliki mental yang sehat tidak akan banyak terpengaruh oleh keadaan dunianya. Ketika miskin dia tidak akan merana dan rendah diri (hina). Ketika kaya dia tidak akan angkuh dan abusive dengan gaya hidup hedonis. Apalagi kalau harta tidak seberapa yang dimiliki itu tidak dibandingkan dengan banyak orang lain yang Allah uji dengan harta dunia, juga dicurigai dari sumber-sumber haram.

Saya teringat sebuah cerita bersama Michael Bloomberg. Beliau ini adalah salah seorang billionaire dunia. Kekayaannya tidak kurang dari 78 Milyar $UD. Di sebuah konferensi pers ada seorang wartawan yang melihat sepatu yang dipakainya sudah ada sobekan.

Wartawan itu bertanya: kenapa Walikota Bloomberg tidak membeli sepatu baru?”. Jawaban beliau: “saya pakai sepatu ini karena senang dan nyaman dengannya. Bukan agar kalian senang dan nyaman”.

Baru-baru ini saya ketemu Ilhan Omar, seorang anggota Kongress US yang cukup masyhur. Beliau sangat sederhana dalam membawa diri. Pakaiannya sederhana. Hampir tiada make-up di wajahnya.

Bandingkan dengan sebagian orang yang kekayaannya sebenarnya tidak seberapa. Apalagi kekayaan itu kemungkinan dari sumber yang haram pula. Tapi gaya hidupnya terlalu pamer dan hedonis. Atau pejabat yang cenderung pamer kekuasaan sementaranya yang cenderung merendahkan warganya.

Sebenarnya dengan kekayaan yang dimilikinya seseorang boleh saja hidup nyaman. Tapi hidup nyaman tidak harus pamer. Hidup nyaman lebih kepada menikmati apa yang Allah karuniakan.

Walaupun demikian sesungguhnya hidup dengan nyaman bisa menjadi sumber fitnah, keluar dari norma-norma kewajaran (kesesuaian). Karenanya menikmati tidak harus dengan dengan tendensi “kemewahan” yang berkonotasi berlebihan.

Hanya saja diakui bahwa manusia itu memang lemah. Mental manusia itu rapuh. Dan karenanya seringkali keinginan menikmati dunia justeru menjadi jembatan hidup berlebihan, bahkan hedonis.

Yang lebih fatal lagi ketika kecenderungan hedonisme itu dibarengi oleh perasaan paling kaya dan paling kuat. Akibatnya timbul kecenderungan menggunakan karunia itu untuk arrogan dan merendahkan orang lain. Seolah dunia semuanya telah ada dalam genggamannya.

Lainnya

Desa Trieng Meuduro Tunong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan dinobatkan sebagai Juara I Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025. (Foto: Ist)
Kisah Agam Rinjani: Kisah Relawan Ikonik, Perjuangan Evakuasi, Hingga Kritik Sistem Pendakian Rinjani
Baitul Mal Aceh (BMA) mengumumkan penerima Bantuan Usaha Berbasis Individu Tahun 2025. Program ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku usaha mikro di Aceh. (Foto: Ist)
Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST menerima audiensi Ikatan Agam Inong Banda Aceh pada, Senin (30/6) di Gedung DPRK Setempat. (Foto: Ist)
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem saat menerima ulama dan pendakwah internasional, Ustadz Ansufri Idrus Sambo, yang dikenal sebagai guru ngaji Presiden Prabowo, Senin malam (30/6). (Foto: Ist)
Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdullah
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian
Anggota Komisi VI DPR RI dari PKB, Rivqy Abdul Halim
Anggota Komisi IX dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah
Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Skandal Situs Judi Online: Rp15 Miliar Mengalir ke Eks Pegawai Kominfo, Ada yang Dipakai Umrah
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hari ini meresmikan Wisma Danantara Indonesia yang berlokasi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta.
Indofood Tower
Gedung PT Phapros Tbk
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal meresmikan Monumen Panser yang dibangun di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Senin (19/5). (Foto: For Infoaceh.net)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi setelah mengancam akan memotong dana federal untuk Kota New York jika Zohran Mamdani terpilih sebagai wali kota.
Bos Nvidia Jual Saham Rp240 Triliun, Insider Panen di Tengah Reli Harga AI
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian