Kisah Riski: Mahasiswa Aceh yang Tembus Harvard dan Connecticut, Belajar di Kampus Kelas Dunia
“Sesi ini mengajarkan saya banyak tentang ketahanan dan empati. Ini benar-benar mengubah cara saya memaknai kekuatan dan kolaborasi,” bebernya.
Pengalaman bermakna lainnya adalah ketika ia diundang untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam sebuah sesi akademik di University of Connecticut. Mewakili Indonesia dan Asia Tenggara di depan audiens yang begitu beragam,
sungguh pengalaman sangat berarti bagi Riski.
Menurutnya, tinggal dan belajar bersama 24 pemimpin muda dari seluruh Asia Tenggara merupakan pengalaman yang membuka mata dan penuh emosi. “Kami belajar satu sama lain. Perpisahan di akhir program adalah salah satu momen tersulit—kami telah membangun ikatan yang begitu bermakna.”
Riski juga aktif memperkenalkan budaya Indonesia selama program. Ia mengenakan batik saat acara formal, membagikan souvenir khas Aceh, dan bersama rekan-rekan asal Indonesia mengadakan ‘pesta mie instan’ yang menjadi favorit para peserta. Tentu saja, ada momen penyesuaian.
“Cuacanya sangat dingin, sampai 1°C. Dan shalat lima waktu tanpa adanya jeda khusus seperti di Indonesia butuh penyesuaian. Tapi saya belajar untuk menyampaikannya secara baik-baik, dan semua orang sangat menghargai,” jelasnya.
Salah satu pelajaran terbesar yang dibawa Riski pulang adalah perubahan cara pandangnya terhadap makna kepemimpinan.
“Di AS, kami bertemu banyak orang yang pekerjaannya didorong oleh tujuan, bukan keuntungan. Itu sangat membekas bagi saya. Sekarang saya percaya bahwa kepemimpinan harus berlandaskan pada kebaikan, kolaborasi, dan dampak jangka panjang,” sebutnya.
Sekembalinya ke Indonesia, Riski mulai mengembangkan platform yang mengadvokasi isu keberlanjutan, pendidikan, dan dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Ia juga terus aktif dalam jaringan alumni YSEALI, memanfaatkannya untuk memperluas akses terhadap peluang pengembangan bagi generasi muda di Aceh.
Selama program, ia turut menggagas inisiatif kolaboratif regional yang mendorong keterlibatan pemuda dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di kawasan Asia Tenggara. Bagi mahasiswa yang bermimpi mengikuti program YSEALI, Riski membagikan pesan penuh semangat.