Kisah Riski: Mahasiswa Aceh yang Tembus Harvard dan Connecticut, Belajar di Kampus Kelas Dunia
“Jangan ragu untuk mendaftar, dan jangan biarkan latar belakangmu menjadi penghalang. Berasal dari daerah terpencil atau kurang berkembang justru merupakan kekuatan, itu memberikanmu perspektif yang nyata dan tulus. Dan jangan khawatir jika Bahasa Inggris-mu tidak sempurna atau belum punya skor TOEFL. Selama kamu bisa menyampaikan ide dengan jelas dan jujur, itu sudah cukup,” tegasnya.
Ia juga mendorong calon peserta untuk merenungkan secara mendalam apa yang ia sebut sebagai: Tiga Mengapa. Mengapa kamu? Mengapa isu tersebut penting bagimu? Dan mengapa kamu perlu belajar ke AS melalui YSEALI?
“Jika kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan jujur dan jelas, kamu akan menonjol. Dan jangan ragu untuk menghubungi alumni—kami siap membantu,” ucapnya.
Perjalanan Riski bersama YSEALI bukan sekadar kisah sukses pribadi. Ini adalah contoh inspiratif tentang bagaimana ketulusan, tekad, dan semangat untuk menciptakan perubahan dapat membuka pintu menuju peluang global.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa menginjakkan kaki di Amerika Serikat—apalagi bisa berbicara di kampus-kampus seperti Harvard atau MIT. Perjalanan ini sungguh magis. Ini mengubah cara saya memimpin, berpikir, dan berkontribusi bagi dunia,” pungkas Riski.