Lawan Corona, Tanggalkan Mazhab Politik!
Hingga pagi ini Sudah lebih 6 juta kasus dan hampir 200 ribu yang meninggal dunia akibat Covid – 19. Belum lagi permasalahan eokonomi, sosial, pengangguran, dan lain-lain. Semua ini terjadi di tengah memanasnya perpolitikan di negara ini.
Saya melihat ada beberapa penyebab utama kenapa Amerika terkapar berat oleh Corona ini.
Pertama, kelambatan mengambil tindakan ketika virus ini pertama kali masuk ke negara ini. Bahkan ketika itu Presiden Trump sempat mengatakan: this is hoax and will go away like a wind (ini hanya hoax dan akan hilang seperti angin). Juga pernah mengatakan virus ini akan hilang dengan “miracle” (mukjizat).
Kedua, karena memang Amerika sedang berada di musim politik, isu Corona kemudian dijadikan isu politik. Kritikan Demokrat atas kelambanan Trump menangani Corona disikapi oleh Trump dan Republican secara politik. Sehingga semua masukan atau usulan Demokrat dianggap sebagai tekanan politik.
Ketiga, tidak adanya koordinasi yang baik antara pemerintahan federal dan pemerintahan lokal (Gubernur/Walikota). Apalagi Amerika memang berbentuk negara federal. Sehingga seringkali hubungan antara pemerintah pusat dan daerah tidak harmoni, khususnya ketika mereka berbeda partai politik.
Keempat, masih adanya elemen-elemen pengambil kebijakan yang tidak atau kurang mengambil “science” (ilmu) sebagai solusi terhadap masalah ini. Sehingga seringkali dalam merespon masalah Corona ini sikap politik lebih dikedepankan ketimbang pertimbangan keilmuan.
Kelima, di beberapa daerah yang terpengaruh oleh sikap politik para elit di negara ini, menjadi tidak disiplin dalam menjaga semua aturan-aturan untuk melawan virus ini. Hal ini terjadi khususnya di daerah-daerah yang dikuasai oleh Republican. Memakai masker misalnya dianggap “politisasi”. Bahkan Corona itu sendiri dianggap isu politik dan hoax.
Keenam, adanya elemen-elemen masyarakat yang beragama secara fatalis. Barangkali mirip dengan mereka yang berpandangan “Jabariyah” dalam perdebatan konsep Qadar dalam agama Islam. Mereka meyakini bahwa dengan percaya Tuhan semua akan selesai dengan sendirinya.