Oleh : Dr. H. Taqwaddin Husin, MS
(Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh)
Kondisi kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh kian hari makin riskan dan membahayakan. Hari ini, Kamis 30 Juli 2020, jumlah warga yang terpapar virus Corona mencapai 74 orang.
Terjadi peningkatan sangat drastis dibandingkan hari-hari sebelumnya. Mengapa dan apa solusi yang dapat dilakukan oleh semua kita untuk mengeliminasi dan bahkan untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 tersebut.
Saya tak akan membahas sebab musabab. Biar saja orang lain yang akan mengkajinya.
Dalam waktu terbatas, sambil menunggu istri belanja kebutuhan Lebaran Iduladha 1441 Hijriah, saya ingin sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, saya sarankan kepada seluruh warga masyarakat atau penduduk Aceh agar berhati-hati dan menerapkan protokol alias aturan kesehatan. Yaitu, jangan keluar rumah jika tidak penting sekali, pakai masker jikapun harus keluar rumah, sering cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain, jaga tubuh agar selalu bugar, jaga kebersihan, dan selalu berdoa.
Kedua, kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota saya sarankan agar melakukan edukasi yang merakyat kepada warga masyarakat. Libatkan ulama dan tokoh-tokoh masyarakat dalam edukasi bahaya Covid dan pentingnya Protokol Kesehatan.
Sampaikan materi-materi tentang bahaya Covid-19 serta cara pencegahannya dalam setiap khutbah Jum’at dan juga pada setiap ceramah-ceramah agama.
Kesan saya, warga masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat masih ada yang beranggapan remeh dan bahkan berpikir negatif terhadap fakta Covid-19 dengan segala protokolnya. Sepertinya, masih ada yang tidak percaya banyaknya korban yang terpapar covid-19. Begitu pula terhadap pasien yang meninggal dunia karena Covid-19.
Ketiga, hemat saya ini masalah kepercayaan publik kepada pemerintah. Makanya, upaya edukasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 mesti dilibatkan para ulama dan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih dipercaya oleh warga masyarakat.
Saya prihatin, jika makin hari jumlah yang terpapar makin meningkat. Saya kuatir karena fasilitas dan SDM para dokter serta paramedis kita memiliki banyak keterbatasan.
Sehingga, jika kuantitas yang terpapar semakin banyak, selaku Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, saya kuatir dengan kemampuan rumah sakit kita dalam melayani para pasien terpapar Corona ini secara optimal.
Sekali lagi, saya ingin sarankan agar Satgas Covid-19 mengundang para ulama dan tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki massa dan pengaruh untuk meminta bantuan mereka guna melibatkan diri dalam upaya mencegah dan menanggulangi Covid-19 di Aceh.
Jangan sombong dan takabur menghadapi bencana misterius ini. Ini tanggung jawab kita semua. Salam
Selamat Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin