Makna Pergantian Tahun, Waktu Terus Berubah
“SESUNGGUHNYA dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal” (QS. Ali Imran 190)
Paling tidak ada 2 makna dari ayat di atas dalam menyongsong tahun baru 2023.
Pertama :
Ayat ini mengajak orang yang berakal untuk memperhatikan penciptaan langit dan bumi. Ada apa dengan langit ? Jawabannya amat dahsyat. Langit begitu luas tak bertiang, didalamnya ada milyaran benda-benda langit termasuk bumi kita yang terus bergerak mengikuti irama alam tanpa bertabrakan.
Mustahil ini berjalan dengan sendirinya. Pasti ada yang mengendalikannnya, pasti ada yang mengaturnya. Dialah Allah Tuhan Yang Esa.
Ada apa dengan bumi? Bumi tempat kita hidup menampilkan lukisan sempurna Sang Khalik Maha Pencipta. Di bumi kita hidup dengan Allah sediakan segalanya berupa sumber penghidupan.
Kita tidak pernah mencipta setetes air atau sebutir pasir, semua yang kita nikmati adalah hasil rekayasa manusia dengan bekal aqal yang Allah berikan, tapi bahan dasarnya Allah yang cipta.
Ada mobil, pesawat dll karena Allah sediakan biji besi maka manusia mengolah menjadi lempengan besi direkayasa jadilah berbagai produk teknologi. Tapi kita tak pernah mencipta dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Kita hanya memanfaatkan apa yang sudah Allah sediakan.
“Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS. Al Araf ayat 10).
Dengan merenungkan penciptaan langit dan bumi maka kita akan sampai pada kesimpulan alam semesta ini ada penciptanya, ada pemiliknya, ada pengaturnya, ada pengendalinya.
Kalau tidak sudah lama alam ini musnah. Dan pemilik alam ini haruslah Tunggal, maka konsep laa ilaha ilallah “tiada tuhan selain Allah” tidak bisa terbantah.
Bagaimana kalau Tuhan lebih dari satu? Akal pasti menjawab akan kacau alam ini bila tuhan tidak sepakat. Tuhan pertama mau kekanan sedangkan yang kedua mau kekiri.
Bagaimana kalau kedua Tuhan selalu sepakat ? Sehingga alam tidak kacau, kalau demikian bukan Tuhan namanya. Karena Tuhan berkuasa mutlak dan Dia tidak perlu sekutu.