INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Menyikapi Covid-19 dengan Bijak dan Tidak Terprovokasi Isu Menyesatkan Umat

Last updated: Jumat, 3 April 2020 18:07 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 10 Menit
SHARE

Oleh: Tgk. Sirajuddin Saman, S.Pd.I MA

Dunia sedang dihebohkan dengan wabah Coronavirus Disease (Covid-19) yang katanya sangat berbahaya dan mematikan, dimana-mana orang-orang ketakutan dan mengalami trauma yang luar biasa, ditambah lagi dengan berita-berita tentang bahayanya Corona tersebut melalui media sosial baik Facebook, WhatsApp, Twitter, pesan singkat (SMS) maupun media-media lainnya yang belum tentu benar dan tidak diketahui siapa yang menulisnya, sehingga membuat suasana semakin mencekam, menakutkan dan tegang.

Ilustrasi Danantara, Perawan di Sarang Penyamun
DANANTARA: Perawan di Sarang Penyamun

Lalu, bagaimana kita umat Islam menyikapi musibah atau cobaan yang terjadi?

- ADVERTISEMENT -

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 35 Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian. Dan hanya kepada Kami, kamu akan kembali”.

Hidup dan mati manusia adalah urusan Allah SWT, apabila ajal telah tiba semua akan menghadap-Nya dengan waktu dan sebab yang mungkin sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya.

- ADVERTISEMENT -
Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI
Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI

Kemudian sebagai hamba yang beriman kita wajib meyakini bahwa Allah SWT yang Maha Kuasa tidak akan memberikan suatu cobaan yang di luar kemampuan manusia untuk menanggungnya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: lima perkara ghaib yang hanya diketahui Allah; Pertama, Apa yang akan terjadi besok (nanti). Kedua, Apa yang terdapat dalam Rahim seorang ibu. Ketiga, Kapan terjadinya kiamat. Keempat, Kapan, kenapa, dimana seseorang meninggal. Kelima, Kapan akan terjadinya hujan. (HR. Ahmad dan Bukhari).

Memperhatikan ayat dan hadits tersebut, di satu sisi kita tidak perlu khawatir dan takut terhadap apapun yang akan terjadi termasuk merebaknya virus Corona ini, karena semua yang sudah dan akan terjadi hanya Allah SWT semata yang mengetahui dan mengendalikannya, apabila Ia mentakdirkan seseorang mati diterkam harimau maka ia akan mati dengan diterkam harimau, apabila seseorang ditakdirkan mati tenggelam maka ia akan mati dengan tenggelam, begitu pula halnya dengan virus Corona, kalau seseorang sudah ditakdirkan mati dengan virus itu maka ia akan mati dengan sebab virus tersebut.

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Manusia tidak dapat mengelak dari takdir Allah SWT. Salah satu rukun iman yang wajib kita yakini adalah adanya qadha dan qadar yang datang dari Allah SWT. Meyakini qadha dan qadar tersebut merupakan wujud komitmen seorang hamba yang pasrah dan menerima dengan ikhlas setiap ketentuan Allah SWT.

- ADVERTISEMENT -

Mengiplementasikan keyakinan terhadap takdir Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari merupakan perkara rumit, karena keberadaannya yang ghaib dan tidak mudah seseorang dapat menerima dengan pasrah hati ketika takdir itu kurang baik atau kurang berkenan di hatinya.

Namun itulah kenyataannya, kita terima atau tidak takdir itu pasti terjadi sebagaimana yang Allah SWT kehendaki. Dalam Surat Yasin ayat 82 Allah berfirman: …Apabila Ia (Allah) menghendaki sesuatu maka ia berkata “kun” maka terjadilah.

Lalu, apakah memang secara lahiriyah begitu penafsiran ayat dan hadits tersebut?

Apakah dengan demikian kita tidak perlu lagi berusaha untuk mencegah atau menghindari suatu bencana?
Bolehkah kita santai-santai saja dalam menghadapi peredaran virus Corona ini dengan mengabaikan apapun intruksi dari pemerintah atau pihak berwenang lainnya?

Terdapat beberapa aliran dalam memahami ketentuan Allah SWT, antara lain:

  1. Aliran Qadariyah: menyebutkan bahwa semua perbuatan manusia dijadikan oleh manusia sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Allah SWT. Dengan demikian, maka baik dan buruknya manusia, sehat dan sakit, beruntung atau melarat ditentukan oleh manusia itu sendiri, dan terkait dengan Corona, maka ia akan musnah dengan upaya-upaya manusia untuk menghancurkan dan menghentikannya tanpa ada kaitan dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT sama sekali.
  2. Aliran Jabariyah, menyebutkan bahwa tidak ada usaha manusia sama sekali, semua sudah diatur oleh Allah SWT, dan manusia tinggal menjalaninya saja. Dengan demikian, maka kita tidak perlu melakukan upaya apapun dalam hal apapun, karena semua sudah diatur oleh Allah SWT, termasuk peredaran virus Corona ini, Allah SWT yang membuatnya dan Allah SWT sendiri yang akan memusnahkannya tanpa perlu ada usaha apapun dari kita, kita tidak perlu takut dimana dan kemana pun, tidak perlu menggunakan pelindung apapun, karena Allah SWT telah mengaturnya, dan kalau ia berhendak kita selamat maka selamatlah.
  3. Aliran Ahlussunnah Wal Jama’ah, menyebutkan bahwa manusia dapat berusaha dengan Qudrah Basyariyyah yang Allah tempatkan padanya, namun berhasil atau tidaknya tergantung pada kehendak Allah SWT. Dengan demikian, kita perlu berusaha sekuat tenaga dalam hal apapun, namun berhasil atau tidaknya sangat tergantung kepada kehendak dan izin Allah SWT. Maka terkait dengan Corona, kita harus berupaya dengan sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dari virus yang sangat berbahaya ini.

Para ulama Tauhid sepakat bahwa paham Ahlussunnah Wal Jama’ah merupakan satu-satunya aliran Tauhid yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menyelamatkan manusia dari azab Allah SWT.

Maka, penanganan wabah virus COVID-19 menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan merujuk kepada ajaran agama kita dan arahan pemerintah adalah sebagai berikut:

  1. Berikhtiar menghindarinya dengan menjaga kebersihan, seperti sering cuci tangan dan berkumur kumur (sering berwudhu lebih utama), menghindari kontak dengan orang yang dicurigai telah terjangkit, menjaga jarak minimal satu meter dari orang yang dicurigai telah terjangkit, menghindari keramaian, meningkatkan imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, dan upaya-upaya lainnya sesuai dengan petunjuk dan arahan dari yang berwenang menangani wabah Corona ini.
  2. Melakukan taubat nasuha (taubat dengan sesungguh hati) terhadap kesalahan dan dosa selama ini, karena boleh jadi virus ini merupakan teguran Allah SWT atas kelalaian kita manusia selama ini.

3). Berdo’a agar Allah SWT segera mumusnahkan virus ini dan wabah lainnya. Orang beriman dilarang berputus asa, ia dituntut untuk berusaha dengan giat dan tekun terhadap apapun yang diingininya, manusia tidak dibenarkan hanya berpangku tangan mengharap keajaiban dan pertolongan datang dengan sendirinya.

Pada masa kekhalifahan Umar Ibnu Khattab beliau bersama rombongan sedang dalam perjalanan menuju Syam, di tengah perjalanan sampailah berita kepada Khalifah bahwa di Negeri Syam sedang mewabah penyakit “tha’un”.

Sayyidina Umar memutuskan untuk tidak memasuki Negeri Syam dan pulang kembali. Keputusan ini diprotes oleh sebagian sahabat, mereka berkata: Wahai Amirul Mukminin, apakah kita dapat lari dari takdir Allah SWT? Umar Ibnu Khattab menjawab: kita lari dari satu takdir kepada takdir yang lain. Mungkin sebagian sahabat tersebut selama ini meyakini bahwa semua yang terjadi semata mata sudah diatur oleh Allah SWT dan tidak ada siapa pun yang dapat mengelaknya.

Keyakinan tersebut dibantah oleh Khalifah Umar Ibnu Khattab, seolah olah Khalifah berkata: kita wajib berupaya dan berusaha, setelah itu barulah kita pasrah kepada Allah SWT, tidak boleh nekat dengan semata mata pasrah kepada takdir dan keadaan.

Dari sikap dan keputusan Sayyidina Umar ini dapat kita petik hikmah dan kesimpulan bahwa berpegang kepada takdir mestilah melalui mekanisme yang benar, tidak boleh nekat dan mengabaikan upaya penyelamatan diri.

Contohnya, kita mengetahui bahwa di suatu tempat harimau buas sedang berkeliaran akibat anaknya mati, maka kita tidak boleh ke tempat itu dengan semata-mata berpegang kepada takdir dan berkata “Kalau Allah tidak menghendaki saya digigit harimau itu maka saya tidak akan digigitnya”. Ini cara berpegang kepada takdir yang keliru, tetapi kita harus berupaya menghindar dari harimau tersebut, kalaupun kita tetap harus melewati jalan itu maka kita melewatinya dengan mobil yang tinggi dan berdinding kokoh, atau dengan kendaraan-kendaraan lainnya yang dapat melindungi kita dari sergapan harimau tersebut.

Dalam menangani wabah virus Corona Presiden Jokowi menegaskan bahwa prioritas kita adalah mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi dengan melakukan tiga hal berikut:

  1. Mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
  2. Terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak.
  3. Social distancing (mengurangi aktivitas di luar rumah) dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penularan COVID-19.

Kita mesti mendukung pemerintah dalam penanganan virus yang sangat berbahaya ini, kita ikuti dan laksanakan intruksi-intruksi yang telah dikeluarkan sebagai salah satu bentuk upaya kita untuk menghindari dan menyelamatkan diri kita sendiri serta orang lain dari wabah ini, sebagaimana Ahlussunnah Wal Jama’ah mengajarkan kita untuk berusaha sekuat tenaga dan selanjutnya barulah kita berserah dan pasrah kepada ketentuan Allah SWT.

Semoga Allah SWT segera memusnahkan virus ini dan wabah-wabah lainnya, sehingga semua kita selamat dan selalu dalam lindungan-Nya di dunia dan akhirat nanti. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

 

*Penulis : 

— Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar
— Kandidat Doktor UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Previous Article Dana Kas Masjid untuk Kemaslahatan Umat
Next Article 832.961 Pelanggan Listrik di Aceh Dapat Keringanan Tagihan

Populer

BPJN Aceh di bawah Kementerian PU dinilai telah lakukan pembohongan publik terkait pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tahun 2025. (Foto: Ist)
Ekonomi
BPJN Aceh Dinilai Bohongi Publik, Proyek Jalan Senilai Rp145 Miliar Diubah Jadi E-Katalog
Rabu, 22 Oktober 2025
Kasus tindakan asusila yakni 'mobil goyang' bikin heboh warga Pandeglang, Banten
Umum
Viral ‘Mobil Goyang’: Oknum Kepala Desa Akui Video Asusila, Bela Diri Klaim Terjadi Sebelum Menjabat
Selasa, 21 Oktober 2025
Temuan BPK RI Perwakilan Aceh kembali menyorot lemahnya pengawasan dan kontrol penggunaan anggaran di lingkungan RSUD Sabang. (Foto: Ilustrasi)
Aceh
Pengawasan RSUD Sabang Lemah, Rekanan Hanya Cicil Rp15 Juta dari Temuan BPK Rp57 Juta
Kamis, 23 Oktober 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup
Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial
Minggu, 19 Oktober 2025
Dunia maya kembali digegerkan dengan munculnya video asusila yang dikaitkan dengan selebgram Nurma HMT.
Umum
Viral Video 7 Menit Nurma HMT Gegerkan Netizen Akui Dibayar 33 Ribu Ringgit
Senin, 25 Agustus 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Opini

Kereta Api Cut Meutia dan Mimpi Rel Panjang Aceh yang Belum Tuntas

Senin, 20 Oktober 2025
Ilustrasi
Opini

Fenomena Purbaya, Ketika Pejabat Berani Berkata Jujur Dianggap Aneh

Minggu, 19 Oktober 2025
Hanzirwansyah
Opini

Kejernihan Hati di Zaman Penuh Kepura-puraan

Sabtu, 18 Oktober 2025
Opini

Setahun Prabowo Memimpin: Antara Bayang Legacy dan Bayangan Kekuasaan

Rabu, 15 Oktober 2025
Ilustrasi
Opini

Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Senin, 13 Oktober 2025
Opini

Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Sabtu, 11 Oktober 2025
Opini

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Minggu, 5 Oktober 2025
Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?