INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Pj Gubernur Safrizal: “Welcome to The Jungle”

Last updated: Kamis, 22 Agustus 2024 15:43 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Muhammad Nasir Djamil
Muhammad Nasir Djamil
SHARE
Oleh: Muhammad Nasir Djamil*

TEKA-TEKI soal pencalonan Bustami Hamzah sebagai kandidat Gubernur Aceh yang akan berlaga pada 27 November 2024 mendatang terjawab sudah.

Selain pernah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami juga menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh setelah “melengserkan” Achmad Marzuki, pemangku sebelumnya.

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Pengganti Bustami adalah Safrizal ZA, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri. Birokrat asal Aceh itu sebelumnya menjadi Pj Gubernur Bangka Belitung.

- ADVERTISEMENT -

Pergantian Pj Gubernur ini menandakan bahwa Bustami serius akan menjadi kontestan calon gubernur dan bisa jadi “head to head ” melawan Muzakir Manaf atau Mualem, Ketua Umum DPP Partai Aceh.

Kita tinggalkan dulu Mualem dan Bustami. Mari kita lihat Pj Gubernur Safrizal. Meskipun awalnya dia digadang-gadang menjadi Pj Gubernur Aceh setelah Nova Iriansyah (Gubernur Aceh pengganti Irwandi Yusuf) habis masa jabatan, namun posisi itu diisi oleh Achmad Marzuki, seorang pensiunan jenderal militer yang pernah menjadi Pangdam Iskandar Muda.

- ADVERTISEMENT -
Kereta Api Cut Meutia dan Mimpi Rel Panjang Aceh yang Belum Tuntas

Safrizal harus puas menjadi Pj Gubernur Bumi Serumpun Sebalai, julukan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tentu saja Safrizal punya tanggung jawab besar untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah dan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang berlangsung di Sumatera Utara dan Aceh.

Safrizal boleh dibilang adalah “Gubernur Pengantar”. Mengantar pemilihan kepala daerah serentak di Aceh agar menjadi pesta rakyat sejati. Memastikan bahwa pilkada jauh dari intimidasi, baik verbal maupun fisik. Mengarahkan agar penyelenggara, baik KIP dan Bawaslu, berkerja atas dan untuk menyelamatkan demokrasi.

Sebab pilkada di Aceh boleh dibilang terlambat jika merujuk kepada UU Pemerintahan Aceh yang memberi mandat agar pelaksanaan pilkada berlangsung lima tahun sekali.

Ilustrasi
Fenomena Purbaya, Ketika Pejabat Berani Berkata Jujur Dianggap Aneh

Seharusnya Aceh sudah menggelar pilkada pada tahun 2022 lalu setelah Nova Iriansyah selesai masa baktinya 5 Juli 2022. Tapi sayang hal itu tidak terwujud disebabkan faktor politik dan keputusan sepihak Jakarta.

- ADVERTISEMENT -

Karena itu, pilkada yang sudah ditunggu dua tahun oleh rakyat Aceh diharapkan menjadi ajang menggagas visi dan misi.

Masyarakat pemilih di Aceh harus diberi akses untuk mendapatkan gagasan yang baik dan bernas dalam memajukan daerah. Bukan pada figur dan tokoh tertentu, yang gagasan dan idenya belum pernah didengar oleh rakyat.

Penyelenggara pilkada bersama Pemerintah Aceh transisi itu mendorong kedaulatan rakyat dalam menentukan dan memilih calon kepala daerah mereka. Kita tidak ingin ada “kekuatan uang” yang “membeli” pemerintah yang berkuasa di Aceh kelak.

Memang betul bahwa pilkada bukanlah barang baru bagi masyarakat. Tapi upaya mencerdaskan pemilih adalah prasyarat agar demokrasi semakin berkualitas.

Pekerjaan rumah lainnya yang menanti Safrizal adalah penyelenggaraan ajang olahraga nasional PON yang akan dihelat pada 8 September 2024 mendatang. Salah satu alasan penunjukan Safrizal sebagai Pj Gubernur Aceh, selain dirinya mengenal Aceh dengan baik, Pemerintah ingin PON berjalan sukses tanpa cela.

Itu sepertinya menjadi “harga mati”. Bisa jadi PON Sumut-Aceh ini adalah “legacy”-nya Presiden Jokowi di akhir pemerintahannya. Karena itu pusat tidak mau mengambil risiko jika kompetisi resmi yang berlangsung empat tahun sekali itu mendapat “rapor merah”.

Jadi tugas dan tanggung jawab Pj Gubernur Safrizal menjadi bertambah. Selain memastikan pilkada serentak berlangsung jujur dan adil serta non politik uang, ia juga harus meyakinkan publik bahwa PON berjalan lancar tanpa kendala.

Semua gelanggang cabang olahraga yang dipertandingkan diharapkan bukan hanya berkualitas sesuai standar, melainkan juga aman bagi atlit yang bertanding.

Moda transportasi yang cukup dan aman, akomodasi yang nyaman, mesin-mesin ATM tempat penarikan uang, partisipasi aktif warga di area-area dimana cabang olahraga dipertandingkan adalah sederetan yang patut hadir agar gegap-gempita PON didengar hingga ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di sisi lain yang tak kalah penting adalah posisi Pj Gubernur Safrizal. Ia adalah putera Aceh yang diharapkan mampu menjadi pendorong utama bagi atlet-atlet Aceh untuk mendapatkan medali sebanyak-banyaknya.

Baik itu emas, perak ataupun perunggu. Perolehan medali, terutama emas akan membuat Aceh menjadi pemuncak.

Meskipun berat, tapi bukan mustahil bagi Aceh. Sebagai tuan rumah, Aceh punya peluang untuk masuk dalam lima besar PON XXI.

Karena itu peran tambahan Pj Gubernur Safrizal diharapkan untuk memotivasi dengan cara menjanjikan bonus bagi atlit yang meraih medali.

Walhasil Pj Gubernur Safrizal harus melakukan “duek ube let punggoeng, jak ube let tapak”. Filosofi ini intinya agar seseorang tidak boleh mengambil hak orang lain.

Tapi dalam konteks kekinian, falsafah orang Aceh itu menjadi pegangan bagi Pj Gubernur Safrizal agar mampu membawa diri di antara sebagai putera Aceh yang dipercaya untuk memimpin di masa transisi dan sebagai “wakil” Pusat. Dua kakinya tidak utuh berpijak di bumi Aceh.

Karena itu, kita tunggu “action” Pj Gubernur Safrizal untuk mengayuh sampan agar sekali mendayung dua pulau terlampaui.

Sukses menggelar pilkada serentak secara demokratis dan membawa harum nama Aceh dan Pusat dalam ajang PON XXI. Mari kita ucapkan “welcome to the jungle” kepada Pj Gubernur Safrizal.

Semoga Aceh dalam beberapa bulan mendatang menjadi “jungle” yang menarik dan nyaman untuk dikunjungi oleh tamu luar dan investor.
Wallahu a’lam bissawwab.

*Penulis adalah Ketua Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh
Previous Article Img 1550 Menteri PUPR Pastikan Venue PON Aceh Rampung Akhir Agustus
Next Article Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia bersama Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Istimewa Bukan Jokowi, Bahlil Tetapkan Agus Gumiwang Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar

Populer

Hanzirwansyah
Opini
Kejernihan Hati di Zaman Penuh Kepura-puraan
Sabtu, 18 Oktober 2025
Img 20200620 Wa0005
Biografi Ulama Aceh
Teungku Chik Di Tiro, Ulama Yang Menggelorakan Jihad Perang Sabil
Sabtu, 20 Juni 2020
Agen Fasilitas Kanwil Bea Cukai Aceh bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Meulaboh berkunjung ke UMKM Nyunti, di Darul Imarah, Aceh Besar, Jum’at (17/10). (Foto: Ist)
Ekonomi
Asam Sunti Khas Aceh Tembus Pasar Digital Didukung Bea Cukai
Jumat, 17 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Opini

Setahun Prabowo Memimpin: Antara Bayang Legacy dan Bayangan Kekuasaan

Rabu, 15 Oktober 2025
Ilustrasi
Opini

Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Senin, 13 Oktober 2025
Opini

Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Sabtu, 11 Oktober 2025
Opini

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Minggu, 5 Oktober 2025
Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?