Rezeki Halal dan Makbulnya Doa
Boleh jadi seseorang akan tetap kaya dan sejahtera dengan bisnis yang dilarang syariat Islam, namun percuma saja, sebab hidupnya tak akan berkah dan doanya tak pernah dikabulkan oleh Allah Swt. Pantas saja seorang berkata, bukankah Allah Swt menjamin doa orang berpuasa Ramadhan dikabulkan, namun dia lupa bahwa ada sebagian assetnya diperoleh dengan cara tidak halal. Allah Swt belum mengabulkan doanya.
Demikian pula seorang yang taat menjanlah ibadah shalat, puasa, berzakat, haji, dan ibadah lainnya, namun dia mengkonsumsi makanan dan minuman haram, menggunakan kendaraan dari sumber riba, bahkan membangun rumah dari hasil korupsi, maka amalnya akan rusak dan terancam amalnya ditolak oleh Allah Swt. Semua yang haram menjadi penghalang amalnya diterima Allah Swt.
Islam mengajarkan kita supaya berinfak dengan uang atau barang yang kita peroleh dengan cara halal dan melarangan berinfak dengan sesuatu yang haram. Jadi tak ada istilah pencucian harta atau uang dengan berinfak, sedekah bahkan berzakat. Misalnya, tak ada artinya seorang pelaku bisnis narkoba, namun menjadi donator penyantunan anak yatim dan membangun masjid. Semua amalnya sia-sia dan tetap harus dipertanggungjawabkan pekerjaannnya di hadapan Allah Swt di yaumil akhir.
Sebaliknya, mencari rezeki yang halal akan mendapat imbalan dari Allah Swt dan bernilai fisabilllah. Seluruh aktivitasnya dinilai sebagai ibadah dan mendapat pahala yang setimpal. Hidupnya berkah. Selalu merasa berkecukupan. Terhindar dari masalah-masalah ekonomi yang tak mampu dia selesaikan. Dengan infak dan sedekahnya dia dikelompokkan sebagai manusia yang memberi manfaat kepada manusia lain. Manjadi manusia seperti harapan Rasulullah saw.
Dari hadits di atas dan petunjuk lainnya dapat kita pahami, bahwa orang-orang yang sedang melakukan safar doanya akan diterima oleh Allah Swt. Sama halnya Allah Swt mengabulkan doa orang-orang yang sedang berpuasa Ramadhan. Namun harus diperhatikan juga syarat-syarat doa terkabul: sedang melakukan perjalanan jauh, kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan, keinginan kuat dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.