Saatnya Barsela Bangkit, Pemerataan Pembangunan Bukan Lagi Mimpi
Dari sisi Aceh, Gubernur Mualem sigap menyambut arahan pusat dengan strategi daerah yang selaras. Dalam panen raya serentak baru-baru ini, Mualem melaporkan langsung kepada Presiden tentang kebutuhan Aceh untuk mendongkrak produksi pangan.
Ia menyebut perlunya pembangunan jaringan irigasi di lahan-lahan tadah hujan, penambahan pupuk serta alat panen modern bagi petani Aceh.
Ini sangat relevan bagi Barsela, di mana banyak sawah bergantung hujan dan membutuhkan saluran irigasi baru. Pemerintah Aceh di bawah Mualem menargetkan produksi gabah naik dari 1,4 juta ton (2024) menjadi 1,6 juta ton pada 2025 – ambisi yang mustahil tercapai tanpa perbaikan sarana pertanian di daerah basis produksi seperti Barsela.
Selain fokus pangan, pembangunan infrastruktur ekonomi Barsela kini digenjot dengan dukungan pusat.
Presiden Prabowo berulang kali menegaskan Aceh perlu perhatian lebih, dan Mualem menindaklanjuti “utang perhatian” itu dengan lobi aktif.
Terbitnya Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan Aceh (termasuk Barsela) memberikan landasan kuat. Gubernur Mualem bergerak cepat menemui Menteri PUPR di Jakarta untuk memastikan proyek-proyek strategis Aceh diprioritaskan.
Hasilnya, ada semangat baru di kementerian untuk menyokong Aceh: Menteri PUPR bahkan menyatakan komitmen pusat dan kebanggaannya bisa kembali terlibat membangun Aceh pascatsunami, seraya mengenang bahwa Aceh memang membutuhkan perhatian khusus.
Ini indikasi positif bahwa jalan lintas antar-kabupaten di Barsela akan dipercepat penyelesaiannya, jembatan dan pelabuhan vital akan didukung pendanaannya, serta inisiatif lokal seperti KEK Teluk Surin mendapat dukungan regulasi.
Faktanya, forum delapan bupati Barsela telah menyepakati pembentukan koridor ekonomi Barsela dan mendorong Kawasan Ekonomi Khusus berbasis potensi unggulan tiap daerah (seperti KEK Teluk Surin di Abdya untuk agroindustri) kolaborasi pusat-daerah semacam ini menjadi strategi kunci untuk membuka keterisolasian Barsela.
Tak kalah penting, penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat masuk dalam agenda solusi. Mualem menekankan pendekatan holistik: infrastruktur dibangun, sektor unggulan (pala, nilam, sawit, padi) diperkuat, sekaligus masyarakat petani diberdayakan.