Solusi Atasi Hidup Susah, Angkat Kesulitan Orang Lain
Dalam surat al Balad, Allah Swt menjelaskan beberapa solusi atau cara keluar dari kesulitan hidup, yaitu:
Pertama, menghadapi kesulitan dengan optimis dan tidak mengeluh
Solusi pertama yang Allah Swt tawarkan adalah menghadapi kesulitan hidup dengan menempuh jalan yang sulit itu, sehingga sudah terbiasa dalam kesulitan. Allah Swt berfirman, ”Maka tidaklah, sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki dan sukar?”(QS al Balad: 11).
Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al Misbah menjelaskan, makna kata iqtahamah terambil dari kata quhmah yang berarti keras dan sulit. Kata al-‘aqabah bermakna jalan yang sulit, yang mengambarkan sesuatu yang tinggi dan sukar. Pengabungan dua kata itu bermakna menempuh jalan yang keras lagi sulit, seterusnya jika dikaitkan dengan kehidupan, maka akan bermakna menumpuh kehidupan yang keras dan sulit.
Dalam ayat ini, Allah Swt mengajarkan umatnya selalu menempuh dan menghadapi kesulitan hidup dan tidak mengeluh. Ketika orang terbiasa dalam menghadapi kesulitan, maka kesulitan itu akan menjadi ringan, mudah dan menjadi kebiasaan.
Contohnya, ketika seseorang merasa sulit dan susah untuk bangun waktu fajar dan selalu telat menunaikan shalat subuh, dia mencoba berusaha melawan sulitnya bangun waktu fajar, sehari, dua hari, tiga hari dan seterusnya.
Maka, tanpa disadari pada hari-hari berikutnya dia akan terbangun sendiri waktu fajar, bahkan dia terbiasa bangun waktu fajar, akhirnya bangun waktu fajar menjadi kebiasaannya.
Begitupun dalam menajalani hidup yang sulit dan susah. Ada orang yang tidak terbiasa pergi ke sawah sebagai mata pencahariannya. Diawal-awal, terasa pergi ke sawah sangat sulit dan berat, kena hujan, panasnya terik matahari, kotornya lumpur dan melelahkan.
Namun, dia paksakan diri untuk terus bekerja di sawah, sehingga pada akhirnya, pergi ke sawah menjadi hal yang mudah, bahkan dinikmati dan selalu rindu untuk melihat hijaunya daun-daun padi.
Kedua, melepaskan diri dari belenggu nafsu tercela
Semua manusia dalam proses penciptaannya diikuti dengan hawa nasfu. Terkadang kesulitan hidup muncul karena ketidakmampuan seseorang mengontrol keinginan hawa nafsunya untuk memiliki dan menguasai sesuatu. Ketika keinginannya tidak terpenuhi akan menempatkan dirinya dalam kesulitan. Allah Swt menawarkan cara keluar dari kesulitan ini dengan melepaskan diri dari belenggu nafsu. Firman Allah Swt, ”(Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya).” (QS al Balad: 13)