Suara Dahsyat Di Bulan Ramadhan
Al-‘Uqaili berkata: Abdul Wahhab bin Dhahhak (salah satu perawi hadits di atas) bukanlah orang yang dianggap periwayatannya.
Ibnu Hibban berkata, “Abdul wahhab mencuri hadits dan tidak boleh berhujjah dengan riwayatnya.
(lihat Silsilah Ahaadits Adh-Dha’iifah Syaikh Albani nomor 6178 dan 6179”
Berkata Al-Haitsami dalam kitabnya Majma’ Az-Zawaaid (7/310), “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, dan pada sanadnya ada Abdul Wahab bin Adh-Dhahhak. Dia itu matruk (haditsnya ditinggalkan karena berdusta).”
Syaikh Abdul Azis bin Baz ketika ditanyakan hadits ini kepada beliau, beliau berkata, “Hadits ini tidak punya sumber yang shahih bahkan hadits yang batil dan dusta. Kaum muslimin telah melewati bertahun-tahun di mana malam jumat bertepatan dengan pertengahan Ramadhan dan Alhamdulillah tidak terjadi suara keras atau yang lainnya sebagaimana yang disebutkan oleh kedustaan ini. Oleh karena itu siapa saja yang menemukan hadits ini maka tidak boleh dia menyebarkannya hadits yang batil ini, bahkan harus disobek, dihancurkan dan dijelaskan kebatilannya.” (Majmu’ Fatawa Bin Baz 26/341)
Syaikh Shalih Al-Munajjid berkata, “Hadits ini munkar, tidak shahih, sanadnya tidak bisa diterima, dan tidak benar dari perkataan Nabi saw, sebagaimana realitasnya mengingkarinya dan menolaknya. Sungguh telah bertepatan kedatangan hari Jum’at dengan hari ke lima belas Ramadhan pada banyak tahun yang lalu, namun tidak terjadi apa-apa. Oleh karena itu, para ulama telah menyatakan bahwa hadits ini palsu”.
Sebagai kesimpulan, hadis ini diriwayatkan dari beberapa jalur riwayat, namun semua jalur tersebut adalah riwayat yang sangat lemah, bahkan ada yang sampai pada derajat palsu. Karena itu, sebagian ulama menghukumi hadis ini sebagai hadis palsu.
Dengan demikian, para ulama hadits telah menjelaskan bahwa hadits-hadits ini sangat lemah bahkan palsu. Maka mereka menolak hadits-hadits ini, karena bukan berasal dari Nabi saw. Ini sekaligus bantahan para ulama terhadap berita ini.
Tanggapan dan Bantahan Penulis
Sehubungan dengan beredar berita di media sosial seperti disebutkan dalam hadits-hadits tersebut dan semaknanya sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan umat Islam, dan mengingat banyaknya pertanyaan yang ditanyakan oleh orang-orang mengenai kebenaran berita tersebut, serta mengingat pertengahan bulan Ramadhan 1441 H/ 2020 M ini bertepatan dengan hari Jum’at, maka penulis ingin memberikan tanggapan sebagai berikut: