Syahadat Orang Kantoran: Ketika Atasan Jadi “Tuhan” Kecil
Kita mulai terbiasa dengan kompromi: “Ah, ini cuma sedikit manipulasi laporan,” atau “Nanti saya taubat, yang penting sekarang aman dulu.” Tanpa sadar, kita mulai membangun dinding antara lisan dan tindakan – seolah syahadat cukup untuk diucapkan, tanpa perlu dihidupi dalam keputusan dan keberanian.
Padahal syahadat bukan sekadar deklarasi, tapi komitmen. Ia menuntut keberanian untuk berkata “tidak” kepada perintah yang salah, keberanian untuk mempertahankan integritas meski harus kehilangan jabatan, dan keberanian untuk menempatkan ridha Allah di atas kenyamanan dunia.
Menjadi Muslim Sejati di Tempat Kerja
Menjadi muslim sejati tidak hanya di masjid atau saat shalat, tetapi justru diuji dalam keseharian, termasuk di tempat kerja. Islam bukan hanya agama ritual, tapi sistem hidup yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk etika kerja, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
Muslim yang memegang teguh syahadat akan senantiasa menjadikan Allah sebagai pusat ketaatannya, di mana pun ia berada. Ketika ia menjadi karyawan, ia akan bekerja dengan amanah karena tahu Allah Maha Mengawasi. Ketika diperintahkan melakukan sesuatu yang menyimpang, ia akan menolak dengan santun tapi tegas, karena ia lebih takut kepada murka Allah daripada teguran manusia.
Syahadat yang benar akan melahirkan keberanian moral. Keberanian untuk menolak ketidakadilan, melawan korupsi, dan menegakkan kebenaran meski harus berhadapan dengan atasan, sistem, atau bahkan risiko kehilangan pekerjaan. Sebab ia yakin, rezeki datang dari Allah, bukan dari bos. Jabatan adalah amanah, bukan jaminan. Dan kemuliaan sejati adalah di sisi Allah, bukan di kantor atau perusahaan.
Refleksi: Kembali kepada Inti Keimanan
Buku Ahmad Rifa’i Rif’an bukan hanya bahan bacaan, tapi cermin. Ia mengajak pembacanya untuk kembali merenungi makna dasar dari apa yang setiap hari kita ucapkan dalam shalat: syahadat. Apakah kita benar-benar hanya menyembah Allah, atau kita telah menjadikan hal-hal lain sebagai ‘tuhan kecil’ dalam hidup kita?