Syahadat Orang Kantoran: Ketika Atasan Jadi “Tuhan” Kecil
Refleksi ini penting, bukan untuk menuduh siapa pun, tapi untuk mengajak kita semua kembali mengevaluasi diri. Kita mungkin tak bisa langsung mengubah sistem, tapi kita bisa mulai dari diri sendiri: dari keputusan-keputusan kecil yang kita buat di tempat kerja, dari keberanian untuk berkata “tidak” pada perintah yang keliru, dan dari upaya menjaga integritas meski terasa berat.
Tetap Berusaha Jadi Lebih Baik
Kita semua manusia, dan kita semua pernah terjatuh. Namun yang membedakan orang beriman adalah ia terus berusaha bangkit, memperbaiki diri, dan menjadikan syahadat bukan hanya lafaz di bibir, tapi arah hidup.
Kesempurnaan memang milik Allah, tapi perjuangan untuk menjadi lebih baik adalah tugas setiap insan. Maka, mari kita terus belajar, memperkuat iman, dan menjalani kehidupan profesional kita dengan nilai-nilai Islam yang kokoh. Bekerja bukan hanya untuk mencari nafkah, tapi juga sebagai ladang ibadah dan sarana menunjukkan bahwa syahadat benar-benar menjadi pedoman hidup.
Dan di sela-sela kesibukan itu, jangan lupa menikmati secangkir kopi. Karena dalam jeda itulah kita bisa kembali merenung, mengingat Tuhan, dan menata ulang arah hidup. Seperti kata penulis: Tetap terus berusaha jadi lebih baik dan jangan lupa ngopi!.