INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Tidak Sebanding Soekarno, Jalan Kemal Attaturk Upaya Merongrong Semangat Beragama

Last updated: Kamis, 21 Oktober 2021 06:12 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
SHARE

Imam Shamsi Ali*

Saat ini terjadi polemik tentang rencana pemberian nama sebuah jalan utama di Jakarta dengan nama Jln Kemal Attaturk. Konon kabarnya sebagai imbalan di Ankara Turki juga akan ada sebuah jalan yang dinamai Jln Soekarno.

Mirza Ferdian
Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Tentu saling memberi nama jalan dengan nama seorang tokoh dari negara masing-masing dianggap sebagai simbol kedekatan.

- ADVERTISEMENT -

Sementara itu pemilihan Kemal Attaturk untuk dipakai sebagai nama jalan di Jakarta menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat, khususnya umat Islam.

Kemal Attaturk memang dikenal sebagai Bapak Sekularisme Turki. Bahkan lebih dari itu Kemal Attaturk dikenal sebagai sosok yang tidak saja menumbangkan Ottoman Empire (Khilafah Utsmaniyah). Tapi juga sangat identik sebagai sosok yang anti agama.

- ADVERTISEMENT -
Delky Nofrizal Qutni
Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Di bawah kekuasaan Attaturk Islam dibumihanguskan di Turki. Simbol-simbol agama dilarang bahkan dianggap kejahatan. Semua gedung-gedung publik, termasuk sekolah, kantor pemerintahan hingga ke parlemen tidak memperbolehkan simbol agama.

Jilbab diharamkan. Bahkan azan yang berbahasa Arab pun diganti menjadi azan yang berbahasa Turki.

Saya tidak bermaksud merincikan lagi sepak terjang Kemal Attaturk sebagai musuh Islam (dan agama). Karena saya yakin hal ini sudah menjadi pengetahuan dasar umum (ma’kumun bid-dhorurah). Hanya orang bodoh atau pura-pura bodoh yang tidak tahu atau juga pura-pura tidak tahu.

Mahmud Padang
Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Dengan rencana pemberian nama jalan Kemal Attaturk di sebuah jalan utama, pusat kota Jakarta yang istimewa (Menteng) memang menimbulkan banyak reaksi negatif, bahkan resistensi. Kenapa yang dipilih Attaturk? Dan kenapa di jalan istimewa Menteng?

- ADVERTISEMENT -

Tentu dengan memakai positive mind (pemikiran positif) kita berharap pertukaran nama jalan ini akan lebih menguatkan relasi Indonesia dan Turki. Keduanya adalah negara muslim yang besar dan masing-masing punya potensi untuk kejayaan Islam dunia.

Tapi di balik dari hal positif itu ada beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak banyak orang.

Pertama, Kenapa nama Kemal Attaturk yang dipilih? Padahal sosok ini jelas dikenal sebagai master sekularisme Turki? Sementara Indonesia dikenal sebagai negara yang tidak menghendaki sekularisme (apalagi atheisme) tapi juga tidak menghendaki agama apapun untuk dijadikan sebagai dasar bernegara.

Artinya Kemal Attaturk adalah sosok yang tidak dikehendaki oleh Indonesia yang memahami agama sebagai bagian penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, siapa sesungguhnya yang menentukan nama tokoh yang akan dipakai sebagai nama jalan? Apakah Indonesia yang mengusulkan? Atau pihak Turki sendiri yang mengusulkan?

Kalau seandainya Indonesia yang mengusulkan, kira-kira latar belakang pemikirannya apa? Apa yang ingin dituju dengan menjadikan Attaturk sebagai tokoh yang begitu besar hingga dijadikan nama jalan? Tidakkah keputusan (pemilihan) ini bertentangan dengan spirit bangsa dan negara Indonesia?

Kalau sekiranya pihak pemerintah Turki yang memilih, lalu apa pula latar belakangnya? Apakah ini sebuah konfirmasi bahwa pemerintahan Erdogan mulai panik dengan menguatnya oposisi sejak pecah dengan kelompok Fethullah Gulen?

Ada kecurigaan bahwa ketika seseorang terlalu disanjung, bahkan beberapa pihak di Indonesia, akan kerasukan perasaan heroisme (kepahlawanan). Khawatirnya (semoga tidak) Erdogan mulai kemasukan perasaan itu.

Selain itu harus dipahami bahwa Erdogan adalah politisi yang tentunya punya ambisi pribadi, kelompok dan kepentingan nasionalnya. Salah satu kepentingan Turki adalah menjaga keanggotaannya di organisasi NATO.

Ketiga, terlepas dari siapapun yang memilih nama dan nama siapapun yang dipilih, kira-kira apa yang akan dituju dari penamaan itu?

Negative mind (pemikiran negatif) saya mengatakan jangan-jangan ini bagian dari konspirasi untuk semakin menguatkan sekularisme di negara muslim terbesar dunia. Sehingga sesungguhnya ini adalah bagian dari “Islamophobia” global untuk semakin memarginalkan nilai-nilai Islam (agama) dalam kehidupan publik.

Kalau sekiranya saya benar, tentu ini paradoks dengan apa yang lumayan bagus sedang dikembangkan oleh pemerintahan RI saat ini. Salah satunya adalah menggalakkan berbagai insitusi yang berdasar syariah, termasuk keuangan, perbankan dan ekonomi syariah secara umum.

Bahkan Bung Menteri Sandiaga Uno sedang menggalakkan pariwisata yang berbasis syariah.

Karenanya jangan sampai hal sepele ini memberi ruang bagi publik untuk menguak kebijakan paradoks pemerintah. Di satu sisi menggemborkan kata syariah dalam kegiatan ekonomi. Tapi di sisi lain ingin menghadirkan imej jika Islam (syariah) itu anti negara. Sebagaimana Attaturk pernah melakukan di masanya.

Membandingkan Kemal Attaturk dengan Soekarno

Hal lain yang menjadi catatan adalah bahwa Kemal Attaturk dan Soekarno tidak dapat disandingkan. Walaupun karena dorongan situasi politik saat itu Soekarno pernah mengembangkan filsafat politik gado-gado (nasionalisme, agama dan komunisme). Tapi Soekarno tetap yakin dengan urgensi agama dalam kehidupan publik (berbangsa dan bernegara).

Sementara Kemal Attaturk tidak saja anti agama. Tapi menghancurkan segala hal yang dianggap berbau agama.

Di arena internasional Soekarno jelas sepak terjangnya. Keberanian dan kemampuannya yang didukung kharisma yang tinggi di mata tokoh-tokoh dunia menjadikannya mampu menjadi tokoh yang dihormati dan disegani. Salah satu peninggalan sejarah Soekarno dalam hubungan gobal adalah Gerakan Non Blok (Non Align Movement) atau organisasi negara-negara Asia Afrika. Hingga kini GNB adalah sub-organisasi terbesar setelah PBB dalam tatanan dunia global kita.

Sementara Attaturk gagal dalam dan luar negeri. Dalam negeri Turki sejak masanya tidak mengalami kemajuan, bahkan dalam Demokrasi dan perpolitikan. Karena sejak Attaturk berkuasa kekuatan politik tidak pernah murni di tangan rakyat.

Justru kekuasaan ada di tangan militer. Demikian pula perekonomian Turki amburadul dengan segala potensi yang dimilikinya.

Barangkali “embarrassment” (rasa malu) terbesar Attaturk adalah kegagalan memasukkan Turki sebagai anggota NATO. Padahal telah menjual harga diri ke anggota NATO untuk diterima menjadi bagian dari mereka. Justru Turki diterima jadi anggota NATO di saat Erdogan menjadi penguasa negeri itu.

Hal ini menjadi catatan penting bahwa dalam hal urusan internasional (global matters) Attaturk tidak sebanding dengan Soekarno.

Semua ini harusnya menjadi dasar pemikiran bagi semua agar tidak mengambil sebuah langkah yang tidak perlu. Bahkan keputusan memakai nama Attaturk sebagai nama jalan di Menteng, kawasan yang bergengsi di Ibukota negara, dapat dicurigai sebagai upaya merongrong semangat beragama di negeri tercinta.

Tragisnya, jangan-jangan ini menjadi bagian dari pelemahan nilai Pancasila di balik slogan: Saya Pancasila!

Semoga tidak!

Subway NYC, 20 Oktober 2021

*Presiden Nusantara Foundation

Previous Article Hari Pertama SKD CPNS Kemenag Aceh, 72 Peserta Absen
Next Article Menparekraf Akan Bentuk Satgas Perizinan Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Aceh Besar

Populer

Dokumen serah terima pekerjaan proyek SPAM Simeulue tahun 2016
Hukum
Terbengkalai Sejak 2016, Penegak Hukum Didesak Usut Proyek SPAM Simeulue Senilai Rp7 Miliar
Selasa, 4 November 2025
Penandatanganan MoU dilakukan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Direktur Exzellenz Institut, Dr. Agoeng Wibowo, di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (4/11). (Foto: Ist)
Umum
Pemko Banda Aceh dan Exzellenz Institut Jalin Kerja Sama Pendidikan ke Jerman
Rabu, 5 November 2025
Dzakwan Dhiya Ramadhana, siswa SMAN Modal Bangsa Aceh Besar meraih Juara II Nasional OSN 2025 bidang Fisika. (Foto: Ist)
Pendidikan
Siswa SMAN Modal Bangsa Aceh Raih Juara II Nasional OSN 2025 Bidang Fisika
Senin, 13 Oktober 2025
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry meraih akreditasi Unggul dari LAMSPAK.
Umum
Prodi KPI UIN Ar-Raniry Raih Akreditasi Unggul, Jadi Rujukan Nasional Pengembangan Ilmu Komunikasi
Rabu, 5 November 2025
BPS Aceh mencatat nilai ekspor luar negeri Aceh pada September 2025 mencapai US$ 50,44 juta, turun 11,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2025) tercatat US$ 57,13 juta.
Ekonomi
Ekspor Batubara Aceh Anjlok, Impor Gas Naik Tajam
Selasa, 4 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG HARI SANTRI
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4

Berita Lainnya

Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
ejak Iwo Jima di Ujung Bara
Opini

Jejak Iwo Jima di Ujung Barat: Sabang dan Generasi yang Lupa Bermain di Tanah Sendiri

Sabtu, 25 Oktober 2025
Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara
Opini

Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara

Sabtu, 25 Oktober 2025
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Opini

Saat Kejujuran Menjadi Sunyi

Sabtu, 25 Oktober 2025
Ilustrasi Danantara, Perawan di Sarang Penyamun
Opini

DANANTARA: Perawan di Sarang Penyamun

Kamis, 23 Oktober 2025
Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI
Opini

Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI

Rabu, 22 Oktober 2025
Opini

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Selasa, 21 Oktober 2025
Opini

Kereta Api Cut Meutia dan Mimpi Rel Panjang Aceh yang Belum Tuntas

Senin, 20 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?