UIN Ar-Raniry Harus Menjadi Pusat Keunggulan
Saat ini, UINAR tengah disibukkan dengan momentum pemilihan rektor yang tengah mencapai puncaknya. Rektor sebagai leadership adalah nakoda yang akan mengantarkan UINAR ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Meskipun begitu, ada hal yang lebih urgen dari sosok pemenang itu sendiri. Siapapun rektornya, semua akan sama saja jika elemen di bawahnya terpecah belah karena sentiment politis.
Dukungan boleh beda, namun siapun yang terpilih harus sadar bahwa memajukan UINAR adalah kewajiban kolektif tanpa melihat siapapun oknum yang menjabat. Inilah yang disebut kedewasaan berpolitik di negara demokrasi. Apapun hasilnya, persaudaraan adalah dimensi sakral yang tidak boleh runtuh oleh pesona jabatan yang temporal. Sama seperti ketika Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, yang dilakukan pertama kali adalah menyatukan kaum Anshor dan Muhajirin. Itu artinya, persatuan dan persaudaraan adalah fondasi utama dari terbentuknya sebuah kemajuan bangsa.
Karakter Moderat
Selain persatuan dan persaudaraan yang menjadi prioritas, adapun aspek lainnya yang dapat menjadikan UINAR sebagai pusat keunggulan adalah berkarakter moderat. UINAR harus menjadi pelopor moderasi yang rahmatan lil alamin. Artinya, moderasi beragama bukanlah sebuah produk baru melainkan nilai-nilai yang sudah diperaktekkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dahulu, Nabi sangat toleran. Nabi tidak melakukan diskriminasi terhadap non-Muslim yang hidup berdampingan di wilayah Islam.
Bahkan, Nabi pernah menyuapi seorang lansia non-Muslim yang buta dan tidak menyukainya. Saat menyuapi lansia itu, Nabi dihina dan dicerca karena dianggap membawa ajaran yang berbeda dari sebelumnya. Namun Nabi tidak membencinya bahkan Nabi memberikan perlakuan terbaik (ahklak) sehingga lansia tersebut merasa nyaman atas prilaku Nabi (dalam memberinya makan).
Apa yang dilakukan Nabi tersebut adalah nilai-nilai moderasi yang patut dicontoh. Bagaimana agama Islam ditebarkan melalui prilaku sosial. Ahklak adalah kunci utama suksesnya dakwah Nabi hingga saat ini. Maka tidak berlebihan jika misi utama Rasulullah Saw diutus ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan ahklak manusia.