UIN Ar-Raniry Harus Menjadi Pusat Keunggulan
Sebab melalui pendekatan itu akan diterima baik meskipun berbeda prinsip. Begitu juga UINAR saat ini, ahklak dan prilaku sosial harus menjadi landasan dalam membangun sendi-sendi moderasi di berbagai aspek. Baik itu dalam pangung akademis maupun sosial-kemasyarakatan.
Saya sendiri menilai bahwa moderasi beragama adalah pilar vital yang harus ada dengan toleransi beragama sebagai produk utamanya. Lebih dari itu, bagaimana antara Muslim dan non-Muslim saling membantu satu sama lain selama tidak masuk pada wilayah praktek ibadah (aqidah). Sebagai contoh, ketika sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Ada pihak-pihak yang berkorban (tidak ikut sholat berjamaah) karena menjaga parkir, mengatur ketertiban, dan menjadi pengaman.
Andai saja moderasi beragama sudah maksimal. Tentu bagian-bagian itu bisa diisi oleh non-Muslim dengan profesi masing-masing. Begitu juga sebaliknya, ketika non-Muslim sedang melakukan ibadah hari besarnya, tidak ada salahnya pihak Muslim yang menjaga keamanan.
Menuju PTKIN-BU
Sebagai kandidat rektor, saya yakin bahwa UINAR perlu bertransformasi dari PTKIN-BLU menjadi PTKIN-BU. Hal tersebut bukanlah mimpi indah semata, UINAR memiliki potensi untuk itu dengan menjadikannya kampus yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kreatif. UINAR tidak boleh menjadi PTKIN konsumtif di tengah pesatnya eksistensi entrepreneur di belahan dunia.
Meskipun menyandang sebagai kampus Islam, justeru itu adalah modal penting bagaimana UINAR menjadi role model dari implementasi ekonomi kreatif berbasis syariah dan halal.
Paradigma itu saya fikir bisa digapai dengan manajemen dan pengelolaan yang baik terhadap aset-aset UINAR yang tertidur. Lahan dan properti misalnya, masih banyak yang tidak produktif dan terbengkalai begitu saja. Padahal, aset-aset itu bisa dikemas menjadi sumber penghasilan UINAR dengan membangun rumah kos, pom bensin, swalayan, dan gedung serba guna untuk berbagai acara resepsi dan pernikahan yang tengah populer belakangan ini.
Selain itu, UINAR berkapasitas mendorong berbagai SDM di dalamnya untuk aktif dalam mengelola usaha travel, bengkel otomotif, doorsmer, distribusi dan produksi air mineral. Pada bagian jasa juga tidak kalah menarik, UINAR melalui elemen yang ada juga dapat membuka pusat pelatihan, bimbingan belajar (bimbel), konseling, TPA dan TPQ, konsultan politik, konsultan entrepreneur, dan masih banyak lagi.