2.747 Mahasiswa USK Ikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
BANDA ACEH — Sebanyak 2.747 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Universitas Syiah Kuala (USK), siap melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USK unggul tahun 2022.
Rencananya, program MBKM Unggul USK ini akan diluncurkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan Rektor USK pada 19 Juli 2022.
Wakil Rektor I USK Prof Dr Ir Agussabti MSi menjelaskan program MBKM USK unggul adalah program yang murni lahir dari USK. Tujuannya, agar pelaksanaan MBKM di kampus ini dapat terealisasi secara optimal.
Selain itu, lahirnya MBKM USK unggul ini adalah upaya USK untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 Universitas yang telah ditetapkan oleh Kementerian. Dimana poin IKU 2 tersebut adalah persentase mahasiswa yang belajar di luar kampus, serta persentase mahasiswa yang berprestasi tingkat nasional/internasional.
“Jadi MBKM USK unggul ini kita rancang sedemikian rupa, untuk menjawab berbagai permasalahan MBKM selama ini. Ini murni lahir dari USK, agar pelaksanaan MBKM bisa optimal di kampus ini,” ucapnya.
Agussabti mengungkapkan, salah satu hal yang menarik dari MBKM USK unggul ini adalah USK telah mengalokasikan dana khusus untuk menstimulasi mahasiswa agar lebih bersemangat melaksanakan program MBKM.
Dana tersebut digunakan untuk insentif mahasiswa dalam melakukan program MBKM. Adapun jumlah insenstif ini diberikan diberikan dalam dua bentuk.
Pertama, insentif program individu mahasiswa dengan jumlah Rp 2 juta/mahasiswa, yang akan diberikan kepada 2.747 mahasiswa.
Awalnya, insentif individu ini akan diberikan kepada 4.211 mahasiswa. Namun ternyata tidak semua mahasiswa memilih belajar di luar kampus.
Kedua, insentif program kelompok dengan jumlah mahasiswa 6 orang/kelompok. Jumlah insenstifnya sebesar Rp 10 juta/kelompok, yang tersedia untuk 54 program studi.
“Jadi ini bentuk dukungan USK kepada mahasiswa. Karena kita tahu, MBKM ini adalah program yang sangat efektif untuk mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa,” ucap Agussabti.
Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) USK Prof Dr Adlim MSc menjelaskan, ada dua keunggulan dalam program MBKM USK unggul ini.
Pertama, program ini memberikan kebebasan pada prodi untuk memilih program MBKM yang sesuai untuk ditawarkan ke mahasiswa. Sebab prodi bisa merencanakan dan mengawasi kegiatan MBKM secara langsung.
Kedua, program ini memberikan kemudahan prodi untuk mendata. Karena sejak awal sudah diketahui secara tepat, baik itu jumlah mahasiswa, siapa mahasiswanya, kegiatan MBKM yang diambil dan lainnya.
“Selama ini pendataan tersebut susah sekali. Jadi kita sudah menyiapkan aplikasi sendiri, yang berbeda dengan nasional punya. Inilah inovasi USK agar MBKM bisa efektif pelaksanaannya,” ucapnya. (IA)