4 Ribu Calon Guru Disiapkan untuk Sekolah Rakyat, Fokus Lulusan PPG Belum Terserap
infoaceh.net, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan kesiapan menyiapkan sekitar 4.000 kandidat guru untuk ditempatkan di 100 lokasi Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi pada Juli 2025.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa jumlah kebutuhan guru di Sekolah Rakyat mencapai 1.514 formasi. Namun, Kemendikdasmen akan menyediakan tiga kali lipat dari jumlah tersebut sebagai cadangan kandidat.
“Untuk Sekolah Rakyat yang akan berdiri di 100 lokasi, jumlah kebutuhan guru diperkirakan mencapai 1.514 orang, dan kami akan siapkan 3 kali lipat jumlahnya untuk diseleksi oleh Mensos,” kata Nunuk saat Dialog Pimpinan Direktorat Jenderal GTKPG Bersama Fortadik di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Khusus Lulusan PPG Belum Terserap, Tidak Ganggu Sekolah Aktif
Nunuk menegaskan, 4.000 kandidat yang disiapkan merupakan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang sudah mengantongi sertifikat pendidik namun belum mendapatkan penempatan.
“Guru-guru ini adalah lulusan baru, mereka belum memiliki instansi, dan siap ditempatkan. Kita tidak ambil dari guru aktif agar tidak mengganggu tahun ajaran yang sedang berjalan,” jelasnya.
Menurut Nunuk, guru-guru di Sekolah Rakyat nantinya akan tinggal di asrama bersama siswa, sehingga Kemendikdasmen hanya merekrut guru yang benar-benar siap secara fisik dan mental.
“Mereka akan mendampingi anak-anak dengan paradigma baru, dan akan sulit jika yang ditugaskan adalah guru senior yang sudah punya rutinitas mengajar di sekolah asal,” katanya.
Sekolah Rakyat Sasar Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem
Program Sekolah Rakyat digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025. Sebanyak 100 lokasi di seluruh Indonesia akan menjadi pilot project pada tahun ini.
Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk kategori Desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Kemensos berharap Sekolah Rakyat mampu memberikan akses pendidikan berkualitas dengan pendekatan asrama bagi anak-anak yang berada dalam kondisi sosial paling rentan.