Aceh Jadi Pusat Belajar Damai Asia, UIN Ar-Raniry Luncurkan Magister Internasional Studi Perdamaian
Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori resolusi konflik, tetapi juga terlibat langsung dalam dinamika rekonsiliasi, keadilan transisional, serta kearifan lokal dan keagamaan dalam merawat perdamaian.
Perkuliahan akan dilaksanakan di dua kampus, yaitu UIN Ar-Raniry di Banda Aceh dan IIPDS di Bangkok.
Selain itu, mahasiswa akan menjalani satu semester khusus untuk field trip dan riset lapangan yang menjadi bagian dari penyusunan tesis.
Beberapa mata kuliah inti yang ditawarkan di antaranya yakni Perdamaian dan Studi Agama-Agama, Perdamaian dan Komunikasi, Kajian Perdamaian dan Transformasi Konflik, Women, Peace and Security, Ekologi, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, Agama dan Perdamaian, Hak Asasi Manusia dan Kesehatan Mental.
“Ini adalah program kelas internasional yang kami rancang untuk menjawab kebutuhan studi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di tingkat global,” ujar Prof Kamaruzzaman yang juga merupakan presiden AMAN.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof Dr M Yasir Yusuf MA menambahkan program ini terbuka bagi mahasiswa dari berbagai negara melalui proses seleksi ketat serta tersedia skema beasiswa kompetitif bagi sepuluh kandidat terpilih.
Selain itu, peluncuran program ini juga menjadi bagian dari peta jalan UIN Ar-Raniry menuju World Class University, dengan menghadirkan dosen dari dalam dan luar negeri, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi perdamaian.