Aceh Kurang Dokter, UIN Ar-Raniry Buka Fakultas Kedokteran
Prof Mujib berharap lulusan fakultas kedokteran ini tidak hanya terampil secara medis, tetapi juga memiliki moral dan karakter yang baik dalam melayani pasien.
“Dokter yang kami didik harus memiliki jiwa pengabdian. Mereka harus mampu membantu pasien tanpa memikirkan keuntungan semata, terutama bagi yang tidak mampu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Mujib juga menjelaskan, salah satu inovasi yang akan diterapkan di Fakultas Kedokteran UIN Ar-Raniry, pengalokasian kuota khusus bagi alumni pesantren dan anak-anak dari keluarga kurang mampu, seperti yang dilakukan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mujiburrahman mengaku banyak berguru pada almarhum Prof Azyumardi Azra, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana sosok tersebut bisa membuktikan Fakultas Kedokteran UIN Jakarta berbeda dengan Fakultas Kedokteran UI.
“Ada kuota khusus, misalnya tahun ini Fakultas Kedokteran menerima 50 mahasiswa, 10 atau 20 persen dia blok untuk alumni dayah, pesantren dan anak-anak orang miskin, diberikan beasiswa,” jelas Mujib.
Menurut Mujib, inovasi tersebut membuktikan santri yang berasal dari pendidikan dayah atau pesantren dan siswa dari latar belakang yang kurang beruntung pun dapat mengejar cita-cita menjadi dokter.