FDK UIN Ar-Raniry Bedah Buku ‘Santri Indonesia di Tiongkok’
BANDA ACEH – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar nedah buku “Santri Indonesia di Tiongkok” yang disertai dengan sesi sharing beasiswa dan buka puasa bersama Ramadhan 1445 Hijriah.
Acara berlangsung di aula FDK UIN Ar-Raniry, Selasa (19/3/2024) yang dihadiri para mahasiswa, dosen, serta tamu undangan.
Pada kegiatan tersebut Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Beijing, Yudi Chatim SKM MEd memberi sambutan sekaligus membuka acara secara daring.
Bedah buku menghadirkan narasumber yakni, Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri SIP LLM, selaku penulis buku, serta Dr Fakhri MA, selaku dosen di FDK UIN Ar-Raniry yang hadir sebagai pembedah.
Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Beijing, Yudi Chatim SKM MEd mengungkapkan kegiatan ini merupakan program tahunan yang rutin diselenggarakan setiap Ramadhan di beberapa titik di seluruh Indonesia dan pada tahun ini termasuk Aceh, yaitu di UIN Ar-Raniry.
“Ini adalah pertemuan tahunan yang kami tunggu-tunggu, dengan kegiatan ini kami berharap dapat berbagi informasi positif terkait kehidupan muslim di Tiongkok serta tentang dunia pendidikan di sana bagi adik-adik mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah ke Tiongkok,” ungkapnya
Dekan FDK UIN Ar-Raniry Prof Dr Kusmawati Hatta MPd menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap dengan kegiatan ini dapat terjalin silaturahmi dengan PCINU Tiongkok dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang.
“Kami sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Kami berharap melalui acara ini, dapat terjalin silaturahmi yang baik dengan PCINU Tiongkok dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang untuk pengembangan dosen, mahasiswa dan SDM,” ungkap Prof Kusmawati.
Prof Kusmawati menginspirasi mahasiswa program Sarjana Strata Satu (S1) di fakultas tersebut untuk mengikuti acara ini dengan serius dan memanfaatkan kesempatan ini sebagai bekal untuk mengejar studi lanjutan di Tiongkok.
“Kami berharap mahasiswa jangan berhenti belajar hanya sampai di jenjang S1. Kesempatan tidak datang dua kali, gunakanlah kesempatan ini sebaik mungkin untuk sharing informasi dengan narasumber yang hadir terkait tips melanjutkan studi ke Tiongkok,” ujarnya.
