Banda Aceh – Focus Group Discussion (FGD) Institut Agama Islam Negeri Takengon harus dijadikan sebagai sarana membenahi diri, agar IAIN yang telah berdiri sejak 25 April 2012 ini mampu tampil sebagai salah satu pusat pendidikan Islami yang berkualitas dan bisa bersaing di tingkat nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, saat membuka FGD membahas Tata Kelola kelembagaan dan Rapat Kerja Program IAIN Takengon Tahun 2022, di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (04/03/2021).
“Meski masih tergolong baru, IAIN Takengon harus terus melakukan pembenahan. Karenanya, kami menyambut baik penyelenggaraan FGD ini. Kita tentu berharap, FGD ini dapat menghasilkan sebuah rumusan yang akan menjadi blue print bagi penguatan IAIN Takengon ke depan. Kampus ini mampu tampil sebagai salah satu pusat pendidikan agama islam yang berkualitas di tingkat nasional,” ujar gubernur.
Orang nomor satu di Pemerintah Aceh itu menambahkan, sebagai sebuah perguruan tinggi yang berbasis agama Islam, keberadaan IAIN Takengon menjadi salah satu andalan dalam mengembangkan ilmu-ilmu dengan perspektif Islam bagi generasi muda Aceh dan bahkan luar Aceh.
Karenanya, gubernur mengajak semua pihak mendukung penguatan kampus tersebut, sehingga perannya dalam institusi dapat memperkuat cahaya Islam di kalangan masyarakat terpelajar.
Sebagaimana diketahui IAIN Takengon baru setahun bertransformasi dari Sekolah Tinggi menjadi institut.
Dalam sambutannya, gubernur juga berpesan agar transformasi IAIN Takengon diikuti dengan penambahan program studi, peningkatan sistem manajemen kampus, pengembangan SDM staf dan pengajar, serta perluasan fisik kampus.
“Alhamdulillah, semua rencana itu sudah masuk dalam program yang disusun rektorat IAIN Takengon. Bahkan komitmen dari Pemkab Aceh Tengah untuk pengembangan fisik kampus sudah ada, sehingga diharapkan pengembangan fisik IAIN Takengon dapat ditingkatkan mulai tahun ini,” kata Nova.
Meski demikian gubernur juga mengingatkan pengembangan fisik saja tidak cukup.
“Hal yang tidak kalah penting yang juga harus dibenahi adalah penguatan tata kelola manajemen kampus dan perencanaan strategis penguatan lembaga studi, untuk bisa menjadikan IAIN Takengon memiliki kualitas yang lebih baik.”
Oleh karena itu, IAIN Takengon diharapkan bisa terus berbenah secara internal sehingga tata kelola dan pengembangan Prodinya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang efektif dan tepat sasaran, sehingga visi misi pendidikan yang telah ditetapkan dapat diwujudkan secara bertahap dan berkesinambungan.
“Di sinilah pentingnya FGD yang kita laksanakan hari ini. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya FGD ini. Semoga berjalan sukses dan mampu memberi kontribusi bagi penguatan pendidikan di daerah kita,” pungkas Nova.
Rektor IAIN Takengon Zulkarnain menjelaskan, kegiatan ini akan berlangsung tiga hari (4-6/3/2021) dengan menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dr Azwar Abubakar, mantan Plh Rektor UIN Ar-Raniry Prof Al Yasa’ Abubakar, serta sejumlah narasumber lainnya.
Pembukaan FGD membahas Tata kelola Kelembagaan dan Rapat Kerja Program Tahun 2022 IAIN Takengon ini turut dihadiri oleh mantan Menpan-RB, Kakanwil Kementerian Agama Aceh Dr Iqbal Muhammad dan seluruh jajaran rektorat dan dekan IAIN Takengon. (IA)