Hafalan Alquran Jadi Indikator Kinerja Guru, Tapi Bukan Syarat Kelulusan
MAKASSAR, Infoaceh.net – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang mewajibkan hafalan Al-Qur’an bagi seluruh guru, tenaga pendidik, dan siswa beragama Islam di jenjang SMA, SMK, hingga SLB.
SE bernomor 100.3.4/3300/DISDIK ini ditetapkan pada 7 Juni 2025. Salah satu poin pentingnya adalah harapan agar Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Pendidik (Tendik), dan siswa dapat menghafal Al-Qur’an juz 30 hingga 28 pada tahun pelajaran 2025-2026.
Kepala sekolah diminta menyusun strategi masing-masing dalam melaksanakan program hafalan juz 30 bagi guru dan tenaga pendidik di tingkat satuan pendidikan. “Kepala sekolah juga diminta melaksanakan secara rutin dan berkala program hafalan juz 30, misal dengan menjadwalkan guru dan tendik menyetorkan hafalan setiap hari Jumat dengan mekanisme yang diatur oleh masing-masing satuan pendidikan,” bunyi surat edaran tersebut.
Dalam SE disebutkan, hafalan juz 30 bagi setiap guru dan tendik dapat menjadi salah satu indikator untuk penilaian kinerja pegawai dan guru.
Untuk siswa SMA dan SMK, setiap siswa Muslim terhitung mulai Tahun Pelajaran 2025/2026 diharapkan menghapal Al-Qur’an dengan strategi sebagai berikut:
- Siswa kelas XII tahun 2025/2026 menghafal juz 30 hingga tamat.
- Siswa Kelas XI tahun 2025/2026 menghafal juz 30, dilanjutkan menghafal Juz 29 pada saat di kelas XII tahun berikutnya (hafalan 2 juz hingga tamat).
- Siswa Kelas X tahun 2025/2026 menghafal juz 30, dilanjutkan menghafal Juz 29 pada saat di kelas XI tahun berikutnya dan menghafal Juz 28 pada saat di kelas XII tahun berikutnya (hafalan 3 Juz hingga tamat).
Pelaksanaan program hafalan siswa harus dilaksanakan secara rutin dan berkala. Guru bisa menjadwalkan siswa untuk menyetorkan hafalan setiap hari Jumat dengan mekanisme yang diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. “Setor hafalan setiap Jumat, hafalan siswa dapat menjadi hasil penilaian pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,” demikian bunyi SE.
Selain itu, SE juga mewajibkan setiap hari satuan pendidikan melaksanakan gerakan membaca Al-Qur’an 10 hingga 15 menit dan/atau melakukan zikir pagi bagi siswa Muslim sebelum proses pembelajaran dimulai pada jam pelajaran pertama. Satuan pendidikan juga harus membiasakan membaca zikir sore dan/atau doa bersama pada jam terakhir proses belajar mengajar, didampingi guru mata pelajaran yang mengajar pada jam terakhir.
Pentingnya, satuan pendidikan tetap memfasilitasi siswa non-Muslim melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing yang pelaksanaannya diatur oleh guru agama/pembina masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamuddin, memastikan bahwa meskipun menjadi kewajiban, hafalan Al-Qur’an bukan menjadi syarat kelulusan atau naik kelas.
Menurutnya, menghafal Al-Qur’an dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak. “Pada intinya guna menuntaskan buta aksara di lingkungan sekolah dalam membaca Al-Qur’an,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6).
Iqbal menuturkan, dengan program ini, peserta didik dapat rutin menghafal dan mengaji serta menguatkan bacaan Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dapat menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
“Adanya motivasi dari guru, siswa dapat menghafal Al-Qur’an dengan semangat dan baik, sehingga dapat menyetorkan hafalannya ke sekolah. Masa persoalan agama mau dipertentangkan ini guna meningkatkan moral agama untuk anak-anak kita,” ungkapnya.
- Dinas Pendidikan Sulsel
- ekstrakurikuler mengaji
- guru wajib hafal Alquran
- hafalan juz 30 siswa
- Iqbal Nadjamuddin
- kebijakan pendidikan Sulawesi Selatan
- moral agama di sekolah
- pendidikan agama Islam
- pendidikan karakter islami
- program hafalan Alquran
- reformasi pendidikan Islam
- SE Disdik Sulsel 2025
- SE hafalan Quran
- sekolah Islam SMK SMA SLB
- sekolah Islam Sulsel
- sekolah religius Indonesia
- siswa setor hafalan
- Surat Edaran Disdik Sulsel
- wajib hafal Alquran Sulsel
- zikir pagi siswa