Idi Rayeuk — Sebanyak 56.293 siswa Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidayah (MI) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) se-Kabupaten Aceh Timur memakai masker secara serentak, Sabtu (23/01/2021). Sebelum memakaikan masker, para guru menjelaskan tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada siswa.
Ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Gerakan Masker Sekolah (Gemas) 2 yang dilaksanakan serentak oleh Pemerintah Aceh di 23 kabupaten/kota. Gubernur Aceh menunjuk Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri sebagai penanggung jawab kegiatan Gemas 2 di Aceh Timur.
Kepala sekolah dan guru terlibat langsung dalam menyukseskan Gemas 2. Masker yang dibagikan adalah masker khusus untuk anak dengan aneka motif berciri khas anak.
Kadisdik Aceh beserta jajarannya ikut turun ke sekolah-sekolah memakaikan masker kepada siswa. Diantaranya SDN 3 Aceh Timur, SDN 4 Aceh Timur, MIN 1 Aceh Timur, SDN 1 Idi Timur dan MIS Darul Falah Peudawa.
“Anak-anak sangat senang hari ini, karena maskernya keren dan lucu. Gambar tokoh kartun yang ada di masker mereka suka,” ungkap salah seorang guru SDN 1 Idi Timur.
Para guru, memperagakan cara memakai masker dan menyosialisasikan penerapan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Beberapa siswa tampak malu-malu saat dipakaikan masker, tapi guyonan Kadisdik membuat mereka senang dan tersenyum.
“Sebelum memulai proses belajar mengajar, marilah kita bersama-sama antara guru dan siswa berdoa untuk dijauhkan dari bala dan wabah berbahaya ini,” pinta Kadisdik Aceh.
Kadisdik berpesan agar siswa diajarkan berdoa untuk menolak bala. Karena dengan doa dan usahalah, maka wabah ini dapat ditekan dan dihilangkan dari muka bumi.
Penyerahan Masker Kepada Pemkab Aceh Timur
Bupati Aceh Timur Hasballah M Thaib diwakili Asisten II Setdakab Aceh Timur Aiyub SKM menerima sebanyak 56.293 masker dari Pemerintah Aceh yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Jum’at (22/01/2021) di Pendopo Bupati Aceh Timur.
Kemudian Asisten II Sekdakab Aceh Timur Aiyub menyerahkan kembali kepada Kepala Cabang Disdik Wilayah Kabupaten Aceh Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur dan Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur untuk diserahkan kepada kepala sekolah SD dan MI, SLBN se Kabupaten Aceh Timur.
Dalam pidatonya, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang dibacakan Kadisdik Aceh Alhudri menyampaikan Gemas 2 bertujuan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona di lingkungan sekolah. Gerakan itu merupakan langkah agar para generasi muda Aceh tetap aman dari serangan virus saat mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Pada GEMAS tahap pertama, Pemerintah Aceh telah sukses menekan angka Covid-19, di tengah trend perkembangan Covid-19 secara global dan nasional yang cukup mengkhawatirkan,” ujarnya.
Saat ini, proses pembelajaran tatap muka sudah berlangsung, namun memasuki tahun 2021, angka Covid-19 secara nasional dan global kembali meningkat. Sebagai upaya perlindungan kepada masyarakatnya, terutama di lingkungan sekolah, Pemerintah Aceh kembali menggelar GEMAS tahap 2.
Kadisdik menyebutkan, gerakan ini bukan semata-mata membagikan masker, tetapi juga membekali siswa dengan pengetahuan tentang cara penularan dan pencegahan virus Corona.
“Kami berharap kegiatan pembagian masker ini efektif memutus rantai penularan Covid-19 di kalangan pelajar. Dengan memakai masker anak-anak tidak hanya mampu melindungi dirinya sendiri, tetapi juga orang lain,” sebutnya.
Alhudri menerangkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan secara disiplin harus terus digaungkan, agar siswa selalu menyadari bahwa Covid-19 adalah sesuatu yang nyata dan harus dihindari.
Bupati Aceh Timur, Hasballah M. Thaib melalui Asisten II Setdakab Aceh Timur Aiyub, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Aceh yang telah membantu dan memberikan masker untuk seluruh siswa SD dan MI se Kabupaten Aceh Timur.
“Mudah-mudahan masker ini dapat menjadi alat mencegah penyebaran Covid 19 di lingkungan sekolah. Sebelum memakaikan masker, guru juga harus mensosialisasikan penerapan 3M kepada siswa,” harapnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat di Aceh Timur dinilai masih kurang dan perlu ditingkatkan. Sifat acuh dan ketidakpercayaan adalah hal yang perlu dihindari.
“Kita tentu tidak boleh lengah dan menganggap virus ini “maop”. Sikap abai kita justru membuat angka Covid-19 di Aceh Timur meningkat tajam,” katanya.
Aceh Timur, menurutnya, merupakan kota transit bagi pendatang dari Sumatera Utara, maka perlu kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan 3 M. (IA)