Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Kompetensi Rendah, Anak Aceh Susah Tembus Masuk PTN

Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati melaunching Aplikasi 'Meutuwah Nanggroe', di Lab Bahasa SMA Negeri 1 Bireuen, Sabtu (20/3)

Bireuen – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengungkapkan, Aceh merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki perguruan tinggi negeri (PTN).

Namun, Dyah menyayangkan, akibat rendahnya kompetensi, membuat anak-anak Aceh susah menembus seleksi masuk PTN. Sehingga kuota PTN di Aceh justru didominasi oleh siswa dari luar Aceh.

Dyah menyebutkan, kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan dan harus ditangani bersama.

“Ini bukan hanya PR Pemerintah Aceh, tapi juga semua pihak, kita harus bersatu padu bertekad meningkatkan mutu pendidikan supaya adik-adik kita bisa mendapatkan kesempatan yang lebih, dan bisa diterima di perguruan tinggi dan Insha Allah mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pula,” katanya.

Sebagai upaya mendukung peningkatan kompetensi dan mutu pendidikan Aceh, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati melaunching Aplikasi ‘Meutuwah Nangroe’, di Lab Bahasa SMA Negeri 1 Bireuen, Sabtu (20/3).

Dyah berharap melalui aplikasi simulasi try out itu dapat memberikan manfaat serta kemudahan dalam proses pembelajaran online berbasis komputer dan android secara praktis bagi siswa-siswi SMA/SMK/MA di Aceh.

Untuk mewujudkan dan meningkatkan capaian siswa Aceh yang lolos dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau sekolah kedinasan.

Aplikasi simulasi try out mandiri bagi siswa-siswi Aceh itu merupakan hasil rancangan bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI), Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) dan Teknos Aceh, yang berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan.

“Aplikasi ini kita beri nama “Meutuwah Nanggroe’. Aplikasi ini merupakan karya guru-guru Aceh yang bernaung di bawah payung IGI dan JSDI,” sebut Dyah.

Dyah mengatakan, aplikasi simulasi belajar yang diberi nama Meutuwah Nanggroe itu, dapat menjadi wadah bagi para siswa-siswi SMA/SMK/MA untuk melatih dan mempersiapkan serta menjadi tahapan mengukur kemampuan diri, sebelum menghadapi ujian ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan ujian Sekolah Kedinasan.

“Seperti kita tahu, potensi orang Aceh ini pintar-pintar, banyak orang Aceh jadi pejabat di Jakarta bagus dan smart. Melalui aplikasi ini bisa mensuport kepintaran orang Aceh, sehingga memiliki daya saing yang tinggi,” ujar Dyah.

Selain itu, di kesempatan yang sama Dyah juga mengajak seluruh guru dan praktisi pendidikan untuk turut membantu pemerintah dalam penanggulangan dan pencegahan stunting melalui sekolah.

Dengan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan melakukan promosi gizi di sekolah. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung terwujudnya praktik gizi yang baik bagi anak didik.

“Cegah dari sekolah karena kalian juga akan menjadi orang tua kelak. Hingga mampu dicegah lebih dini dengan bekal pengetahuan,” tegas Dyah.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan, memberi perhatian besar terhadap mutu pendidikan Aceh, hal itu terbukti dalam komitmen visi dan misi pemerintah yang dilaksanakan melalui program unggulan Aceh Carong.

Alhudri menyebutkan, untuk mendukung terwujudnya pembangunan di sektor pendidikan, Dinas Pendidikan Aceh, secara aktif bekerja sama dengan para pihak pemerhati dan pelaku Pendidikan dan melakukan penguatan untuk peningkatan kualitas guru dan peserta didik seluruh Aceh.

“Kegiatan ini adalah bukti keterlibatan para pihak pemerhati dan pelaku Pendidikan seperti TP PKK, IGI , JSDI, dan Teknos untuk memajukan Pendidikan kita. Nantinya diharapkan semua sekolah mampu menerapkan aplikasi ini sebagai wujud peningkatan layanan kualitas Pendidikan di seluruh Aceh,” terangnya.

Ia menuturkan, dengan di launching Aplikasi Meutuwah Nanggroe di Kabupaten Bireuen, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Aceh.

Sehingga tidak hanya maju di daerah perkotaan saja tetapi merata ke seluruh Aceh. Sehingga tidak ada lagi diskriminasi layanan Pendidikan di Aceh.

“Harapan kedepannya semua sekolah memiliki kualitas yang sama dengan spesifikasi dan keunggulan masing-masing. Artinya tidak ada lagi sekolah favorit dan tidak favorit,” pungkasnya.(IA)

Lainnya

Pernyataan Kontroversial Hercules Dinilai Masuk Ranah Hukum. Sumber : tvOnenews
ICW: 212 Kasus Korupsi di BUMN Rugikan Negara hingga Rp64 Triliun
Pemerintah Pakistan pada mengumumkan peluncuran Operasi Bunyanun Marsoos sebagai respons atas serangan udara yang diklaim dilakukan oleh India sebelumnya. Dalam operasi militer tersebut, Pakistan mengklaim telah menghancurkan depot rudal supersonik BrahMos milik India yang terletak di Kota Beas, wilayah Punjab, Sabtu (10/5/202, Foto. IST
PWNU Jakarta Dikritik Usai Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Ditengarai Terafiliasi Israel
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS M Nasir Djamil
Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik Khairunnas sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Agama di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (9/5)
Dittipidsiber Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus peredaran konten pornografi anak yang diperjualbelikan melalui media sosial Telegram
PSS berpeluang hindari degradasi setelah kalahkan PSIS 2-1
Sekolah di Kabupaten Aceh Besar dilarang melaksanakan wisuda atau kegiatan study tour dalam bentuk apapun
Bupati Aceh Besar Muharram Idris menyampaikan arahan dalam pertemuan dengan Kadis Kesehatan, Direktur RSUD, Kepala Puskesmas se-Aceh Besar di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Jum'at (9/5)
Suasana sidang Hasto Kristiyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sumber : VIVA.co.id
Jejak Spiritual Jenderal Gatot Subroto di Ujung Usia
Bupati Aceh Barat Tarmizi SP menandatangani kesepakatan dengan tiga lembaga hukum untuk memberikan bantuan hukum secara gratis untuk warga miskin, Jum'at (9/5)
Farooq, seorang WNA asal Pakistan mengajukan permohonan menjadi WNI di Kanwil Kemenkum Provinsi Aceh
Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah I Medan, Muhamad Yusron
Dirjen Dikti Kemendikti Saintek Prof Dr Khairul Munadi ST MEng, menghadiri Rapat Forum Rektor Aceh (FRA) yang diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Jum’at, 9 Mei 2025
Polres Lhokseumawe membubarkan balap liar di kawasan Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jum'at (9/5) siang, bertepatan waktu pelaksanaan shalat Jum'at
Tim asesor LAMDIK saat melakukan visitasi akreditasi Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Ar-Raniry Banda Aceh beberapa waktu lalu
Terungkap: Mantan Marinir TNI AL Jadi Tentara Bayaran Rusia, Dipecat karena Desersi. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Mayat Bayi Dikirim Lewat Ojol di Medan, Polisi Tangkap Dua Saudara Kandung Diduga Terlibat Hubungan Sedarah.Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Enable Notifications OK No thanks