KPM Kampung Inggris UMD Disupervisi, Dosen UIN Ar-Raniry: Sudah Mengarah ke Tujuan
Sabang, Infoaceh.net – Supervisor Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Membangun Desa (UMD) Kampung Inggris Kota Sabang mulai melaksanakan supervisi pada Jumat, 18 Juli 2025. Kegiatan pemantauan ini akan berlangsung hingga 20 Juli 2025 oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Supervisi ini bertujuan memastikan pelaksanaan KPM berjalan sesuai rencana, memberikan umpan balik langsung, serta menjamin tercapainya tujuan program secara menyeluruh.
Tiga dosen terlibat sebagai DPL, yaitu Dr. Nashriyah yang melakukan supervisi di kawasan Kota Atas, Cut Dian Fitri, M.Si di Gampong Iboih, dan Khairul Azmy, M.A di Pelabuhan Balohan.
Program KPM Kampung Inggris ini merupakan inisiatif Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang turut melibatkan dua perguruan tinggi lainnya: UIN Mataram dan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Sebanyak 42 mahasiswa diterjunkan ke tiga wilayah strategis gerbang pariwisata Sabang, yakni Kota Atas, Gampong Iboih, dan Pelabuhan Balohan. Mereka terdiri atas 30 mahasiswa dari UIN Ar-Raniry, 10 dari UIN Mataram, dan 2 dari STAIN Teungku Dirundeng.
Dr. Nashriyah menjelaskan, program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Sabang, sekaligus memperkuat identitas Sabang sebagai destinasi wisata unggulan.
“Hasil kunjungan kami menunjukkan bahwa program kerja mahasiswa telah mengarah pada tujuan yang diharapkan,” ujar Nashriyah.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat, khususnya anak-anak yang tertarik mengikuti program setelah dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sekitar.
Program yang diberi nama “Kuta Ateuh English Village: Let English be Your Voice” dijadwalkan mulai berjalan secara resmi pada Senin, 21 Juli 2025. Hingga kini, lebih dari 80 peserta telah mendaftarkan diri.
Dr. Nashriyah menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan program.
“Ini masih gelombang pertama. Akan ada gelombang kedua dan ketiga yang akan melanjutkan estafet program ini, hingga masyarakat setempat benar-benar mampu mengelola dan melanjutkan sendiri Kampung Inggris Sabang ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Keuchiek Kota Atas menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia merasa bangga, apalagi dua cucunya turut menunjukkan semangat tinggi untuk ikut serta dalam kegiatan yang digagas mahasiswa tersebut