Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Lima Guru Besar Dikukuhkan, USK Sudah Miliki 166 Profesor

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas mengukuhkan 5 profesor baru di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Kamis, 16 November 2023

BANDA ACEH — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas mengukuhkan lima profesor baru yang merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan.

Pengukuhan ini dipimpin Ketua Senat Akademik Universitas Prof Dr Abubakar Karim MSi di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam Banda Aceh, Kamis, 16 November 2023.

Lima Profesor baru tersebut adalah:
1. Prof Dr Iskandar ST MEng.Sc
2. Prof Dr Ir Eti Indarti MSc
3. Prof Dr Ishak Hasan MSi
4. Prof Dr Yuliani Aisyah STP MSi
5. Prof Dr dr Endang Mutiawati Rahayuningsih SpS

Dengan demikian, jumlah profesor USK hingga saat ini adalah sebanyak 166 profesor.

Rektor USK Prof Dr Ir Marwan mengatakan, kehadiran para profesor bagi dalam sebuah perguruan tinggi merupakan salah satu pemicu lahirnya inovasi dan riset. Selain itu, kualitas riset dan inovasi dari para profesor ini juga berkaitan erat untuk mendongkrak angka indeks inovasi global suatu negara di pentas dunia.

“USK patut bersyukur, karena selama ini para profesor di kampus, termasuk yang dikukuhkan hari ini, telah berperan penting dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan, menjawab berbagai persoalan yang di hadapi oleh masyarakat, serta mampu mengangkat martabat kampus ini, Aceh, Indonesia di pentas dunia melalui kepakaran mereka masing-masing,” kata Prof Marwan.

Salah satu profesor yang kepakarannya bisa memberi kontribusi penting adalah Prof. Dr. Ir Iskandar, S.T., M.Eng.Sc., IPM, ASEAN Eng. Melalui kepakarannya di bidang teknik mesin dan industri, Prof. Iskandar mendalami sebuah metode yang dapat mengukur dan memberikan informasi penting tentang dampak fisik pada kepala seseorang. Metode ini dinamakan Estimasi Head Impact Power (HIP).

Apa yang telah dikaji Prof Iskandar merupakan hal yang sangat krusial. Mengingat ada begitu banyak kasus cedera otak terjadi selama aktivitas-aktivitas keseharian seperti berkendara motor, bersepeda, dan berolahraga.

“Kajian Prof. Iskandar dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan peralatan pelindung kepala yang lebih aman, sesuai dengan jenis dan resiko dari aktivitas. Sekaligus merupakan salah satu langkah preventif yang bijak, dengan mendorong produsen untuk lebih memperhatikan dengan keselamatan konsumen,” tutur Rektor.

Kontribusi untuk kesejahteraan ummat juga dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eti Indarti, M.Sc, melalui kepakarannya bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian. Prof Eti mengembangkan kemasan pangan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan berbasis limbah selulosa.

“Prof. Eti mengembangkan kemasan Biofoam yang terbuat dari bahan biodegradable berbasis serat. Tidak hanya itu, Prof. Eti juga mengembangkan smart packaging, yaitu kemasan yang mampu menunjukkan kondisi atau mendeteksi pangan di dalam kemasan dengan indikator warna,” jelas Prof Marwan.

Kajian Prof. Eti sangat penting untuk menjawab permasalahan kemasan pangan plastik yang saat ini masih mendominasi. Sekaligus sebagai upaya mengoptimalkan komoditas lokal untuk menciptakan smart packaging yang ramah lingkungan.

Sementara itu, Prof Dr Drs Ishak M.Si, merupakan satu-satunya profesor yang dikukuhkan dari bidang sosial dalam pengukuhan tersebut. Rektor UTU ini, telah memberikan perhatian penuh dalam menjaga keberlangsungan hidup koperasi di Indonesia khususnya di era ekonomi digital. Ada beberapa hal yang nilainya dapat berkontribusi meningkatkan daya hidup koperasi.

Seperti merevitalisasi nilai, melakukan penguatan kelembagaan dan bisnis, penguatan pasar internal di dalam koperasi, membenahi infrastruktur, memanfaatkan teknologi digital dan Cooperative Network, serta penguatan partisipasi anggota. Jika hal tersebut dapat dilakukan, maka efisiensi dan produktivitas koperasi Indonesia akan meningkat.

“Maka kajian Prof. Ishak sangat dibutuhkan untuk menjawab permasalahan koperasi di era digitalisasi ini. Kami berharap, hasil kajian ini dapat segera ditindaklanjuti sebagai upaya kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” harap Rektor.

Selanjutnya ada Prof. Dr. Yuliani Aisyah, S.TP., M.Si, salah satu pakar atsiri yang dimiliki USK, dan peneliti atsiri pertama di Indonesia yang mampu meningkatkan kadar patchouli alcohol.

Melalui keahliannya dalam bidang teknologi hasil pertanian, Prof. Yuliani mengkaji kebermanfaatan dari minyak atsiri, yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan pemanfaatan minyak atsiri selama ini. Prof. Yuliani menguji aktivitas antibakteri dari minyak atsiri yang dihasilkan dari tujuh jenis tanaman.

Penelitiannya sangat penting untuk Indonesia khususnya Aceh, mengingat minyak atsiri merupakan salah satu komoditi yang ketersediaannya cukup besar di Aceh.

“Beberapa minyak atsiri yang telah ia uji ternyata juga memiliki intensitas antioksidan sangat kuat. Prof. Yuliani bahkan membuat teknologi nanoemulsi dari minyak atsiri untuk pengawetan pangan,” ungkap Prof Marwan.

Kemudian, kepakaran Prof Dr dr Endang Mutiawati Rahayuningsih SpS diikhtiarkan untuk menjaga ketahanan nasional bidang kesehatan, yang berfokus pada pencegahan dan penanganan nyeri secara tepat. Karena saat ini banyak masyarakat penderita nyeri menangani nyeri secara mandiri dan minum obat anti nyeri secara sembarangan.

Karena itu Prof Endang merumuskan cara penanganan nyeri ke dalam empat jenis penanganan yang berbeda. Masing-masing penanganan menggunakan obat-obatan yang berbeda sesuai jenis nyeri yang dirasakan oleh penderita.

“Penelitian Prof Endang sangat penting untuk didistribusikan pada seluruh tenaga Kesehatan dan masyarakat luas. Jika kita semua memiliki pemahaman terhadap jenis dan penanganan nyeri, maka obat-obatan yang kita konsumsi akan lebih tepat sehingga tidak akan memperburuk kondisi organ tubuh lain,” pungkasnya. (IA)

Lainnya

Amal Hasan, mantan Ketua Umum Pengprov Hapkido Aceh
Tanpa Sanksi Tegas, Kasus Penyalahgunaan Surat Menteri Bisa Terus Berulang
Ilustrasi emas batangan Antam dan Galeri24
Kardono SH MH dipercayakan menjabat sebagai Kabag TU Kejati Aceh. (Foto: Ist)
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Enable Notifications OK No thanks