Mahasiswa Teknik Geofisika USK Laksanakan MBKM Pembangunan Desa di Siem
DARUSSALAM — Mahasiswa Prodi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Mukim Siem Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.
MBKM adalah program yang dirancang oleh Kemendikbud Ristek yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan mengaplikasikan keilmuan yang dipelajari di kampus kepada masyarakat.
Sebagai wujud mendukung program MBKM, USK meluncurkan program MBKM USK Unggul. Salah satu program dari MBKM USK Unggul yaitu Kegiatan Pembangunan Desa.
Kegiatan pembangunan desa merupakan program MBKM USK Unggul dimana program ini memprioritaskan bagaimana mahasiswa belajar bersama masyarakat dalam mengaplikasikan fokus keilmuan dan teknologi yang dipelajari dikampus kepada masyarakat.
Jika selama ini mahasiswa hanya mempelajari teori dan simulasi-simulasi dikelas, maka melalui program ini mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan kepada masyarakat.
“Mahasiswa selama ini hanya melakukan pembelajaran dan simulasi dalam kelas sehingga dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa dapat mempraktekkan langsung dan belajar bersama masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang dipelajari terutama keilmuan dan teknologi dibidang SIG kepada masyarakat,” Ucap Ir Freddy Sapta Wirandha ST MEng, dosen pembimbing mahasiswa program pembangunan desa, dalam keterangannya, Kamis (20/10).
Kegiatan pembangunan desa ini dilakukan di Mukim Siem Kecamatan Darussalam Aceh Besar dengan Tema “Membangun Sistem Informasi Mukim Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)”. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatif yang melibatkan enam mahasiswa dari Prodi Teknik Geofisika USK dan masyarakat di Mukim Siem.
“Dengan semakin berkembangnya zaman, terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempermudah suatu pekerjaan salah satunya adalah dengan sistem informasi menggunakan sistem informasi geografis. Sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat untuk Mukim dan Gampong-gampong yang ada dalam mukim Siem,” kata Asnawi, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Besar.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat digunakan untuk mengelola, menganalisa, serta menyebarkan informasi geografis.
Sistem informasi geografis ini dapat digunakan dalam pengelolaan dan manajemen mukim dan gampong-gampong yang ada dalam mukim Siem Kedepannya.
Sistem ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu kegiatan pembangunan yang dilakukan di mukim dan gampong-gampong yang ada dalam wilayah Mukim Siem.
“Kami sangat mendukung dan siap berpartisipasi demi kesuksesan membangun SIG di Mukim kami,” ucap Keuchik Gampong Lieu, perwakilan dari salah satu gampong yang ada dalam Mukim Siem.
Tahapan program ini dimulai dengan pengumpulan data-data di lapangan. Kegiatan ini akan dilakukan secara bersama-bersama dengan masyarakat secara partisifatif.
Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi geografis (SIG). Sehingga didapatkan suatu hasil informasi didalam wilayah mukim siem berbasis SIG yang terdiri dari batas wilayah, peta potensi, dan tutupan lahan yang ada didalam wilayah Mukim Siem.
Sistem informasi ini ke depannya dapat digunakan dalam pengelolaan dan manajemen mukim dan gampong-gampong yang ada dalam wilayah Mukim Siem.
“SIG yang dibangun ini kedepannya akan langsung kami aplikasi dalam pengelolaan dan manajemen mukim dan gampong-gampong yang ada dalam mukim Siem untuk memudahkan kami dalam mematau segala aktivitas yang ada dalam wilayah Mukim kami,” kata Marzuki, Imuem Mukim Siem Kecamatan Darussalam Aceh Besar. (IA)