Infoaceh.net, Banda Aceh — Para mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh dan Ketua Majelis Pendidikan Aceh (MPA)/Majelis Pendidikan Daerah (MPD) se-Aceh menggelar kegiatan reuni, dirangkai dengan peluncuran Buku Holistika Pendidikan Aceh di aula Dinas Pendidikan Aceh Kamis malam (5/12).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk para pengamat pendidikan dan ahli di bidang pendidikan Aceh.
Kadis Pendidikan Aceh Marthunis saat membuka acara reuni tersebut menyampaikan penghormatan kepada para tokoh pendidikan yang hadir, ia menekankan peluncuran buku ini jadi momen penting merefleksikan perjalanan panjang pendidikan di Aceh.
“Buku ini merupakan warisan intelektual yang sangat berharga. Refleksi yang dituangkan di dalamnya dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi mendatang untuk memahami capaian maupun tantangan dalam dunia pendidikan di Aceh,” ujar Marthunis.
Marthunis menguraikan berbagai tantangan yang saat ini dihadapi dunia pendidikan di Aceh. Salah satu isu utama yang diangkat adalah penurunan peringkat pendidikan Aceh di tingkat nasional berdasarkan nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).
Pada 2004, Aceh memiliki lima SMA yang masuk dalam daftar sekolah terbaik nasional, namun pada 2024, peringkatnya turun drastis menjadi posisi 191.
“Meski demikian, kita tidak boleh pesimistis. Kami menargetkan pada 2027, setidaknya ada satu SMA di Aceh yang masuk 10 besar nasional berdasarkan nilai UTBK dan lebih banyak lagi yang masuk ke 1000, bahkan 100 besar,” tegas Marthunis penuh optimisme.
Untuk mencapai target tersebut, ia mengungkapkan langkah strategis pertama yang telah dilakukan, seperti assesmen. Ada tiga assesmen yang dilakukan tahun ini, assesmen kepala sekolah, kemampuan literasi dan numerasi siswa, dan guru.
Dua yang pertama sudah dilaksanakan. Assesmen guru akan dilakukan akhir bulan desember.
“Ibarat mengobati penyakit, seorang dokter harus mengetahui penyebab penyakit melalui uji lab. Assesmen ibarat uji lab yang dapat memetakan permasalahan pendidikan, sehingga kebijakan peningkatan kualitas pendidikan dapat dirumuskan secara efektif dan efisien” tambah Marthunis.
Marthunis menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan tradisi pendidikan yang lebih baik sebagai fondasi untuk kemajuan Aceh.
Ia percaya pendidikan adalah instrumen utama membawa perubahan yang signifikan di masa depan.
Mantan Kadis Pendidikan Aceh Dr Anas M Adam MPd dalam pengantar tim penulis buku menyampaikan, para mantan Kadis Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mantan Ketua Majelis Pendidikan Aceh dan Kabupaten/Kota adalah para pelaku yang mengambil sejumlah kebijakan pengelolaan pendidikan pada masanya.
“Mereka tentu mempunyai pengalaman dan catatan dalam menghadapi berbagai dinamika pengelolaan pendidikan. Atas gagasan bersama, pengalaman tersebut telah ditulis oleh beberapa orang dan dijadikan satu buku yang diberi judul “Holistika Pendidikan Aceh, Mengenang Masa Lampau, Menjangkau Masa Depan”.
Buku ini berisi pengalaman Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mantan Ketua MPA/MPD dalam pengelolaan pendidikan, diharapkan buku
ini akan menjadi kenangan dan pengalaman bagi generasi yang akan datang dalam mengelola,” ujar Anas.