Profesor Husaini Ibrahim Ungkap Awal Mula Islam Masuk Aceh Abad 13
Salah satu bukti penting yang menguatkan hipotesisnya adalah temuan batu nisan di Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar, yang menunjukkan kawasan tersebut merupakan salah satu pusat awal penyebaran Islam di Nusantara.
“Lamuri yang kemudian berpindah ke Kampung Pande memiliki jejak-jejak arkeologis yang memperjelas peran pentingnya dalam sejarah penyebaran Islam,” ungkap Prof Husaini.
Ia menambahkan, batu nisan di wilayah tersebut terbuat dari bahan lokal dan memiliki tingkat keindahan seni batu yang tinggi, mencerminkan keahlian masyarakat setempat pada masa itu.
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan mengatakan, Prof Dr Husaini telah mendedikasikan hidupnya untuk mengkaji perkembangan islam berdasarkan bukti arkeologi.
Persoalan utama dalam menentukan jejak awal Islam di Aceh ialah tidak adanya catatan sejarah secara kronometrik, yang lebih ilmiah, sehingga belum ada suatu laporan penyelidikan yang memberikan keterangan sejarah secara lebih pasti tentang jejak awal Islam di Aceh.
“Untuk itulah, Prof Husaini melalui pendekatan arkeologi berhasil menemukan bukti-bukti baru yang menguatkan sejarah masuknya islam di Aceh. Prof Husaini mengkajinya melalui situs kerajaan Islam yang ada di Aceh yaitu Lamuri dan Kampung Pande,” jelas Rektor.
Prof Husaini banyak menemukan bukti arkeologi di Lamuri maupun Kampung Pande yang menjelaskan sejarah masuk Islam di Aceh. Dari hasil temuan ini pula berkembang jejak Islam ke berbagai pelosok lainnya hingga Nusantara.
Lahir di Pidie pada 31 Desember 1960, Prof Husaini telah menempuh pendidikan tinggi di bidang sejarah dan arkeologi, mulai dari sarjana di USK, magister di Universitas Indonesia, hingga doktor di Universiti Sains Malaysia.
Ia juga memiliki pengalaman panjang sebagai pengajar di USK sejak 1986 dan telah menduduki berbagai posisi, termasuk Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya, hingga Kepala Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP USK.
Dengan pengukuhan gelar Profesor ini, Prof Husaini diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian di bidang sejarah dan arkeologi Islam, khususnya terkait bukti awal peradaban Islam di Aceh, sekaligus memperkaya wawasan sejarah yang lebih mendalam bagi generasi muda di Aceh dan Indonesia.