Ribuan Guru di Aceh Akan Pensiun, Pengganti Disiapkan Melalui PPG
Masih adanya ketimpangan guru antara wilayah kota dengan pedesaan, ditambah lagi belum terpenuhinya guru bidang secara maksimal.
“Untuk itu, sinergisitas semua pihak, dari level paling tinggi hingga ke akar rumput, menjadi modal berarti dalam menyiapkan para guru yang mantap secara kuantitas, hebat secara kualitas,” ajar Prof Marwan.
Plt Asisten II Sekda Aceh Ir Mawardi yang mewakili Pj Gubernur Aceh menyampaikan, persoalan kekurangan guru bukan sekadar angka statistik, tetapi menjadi tantangan.
“PPG tidak hanya solusi bagi kekurangan guru, tapi harapan bagi masa depan pendidikan Aceh. Guru berkualitas adalah aset Aceh, yang mampu membangun karakter dan mental generasi Aceh,” sebut Mawardi.
Selama ini, Pra PPG dan PPG dalam jabatan dinilai telah terbukti mampu menciptakan guru muda yang semangat dalam mengabdi, yang tidak hanya mengajar, tapi cakap dalam membangun karakter bangsa menjadi warga negara yang produktif.
“PPG menjadi solusi yang sangat strategis dalam merancang guru yang kompeten. Dengan bekal teoritis, dan praktik yang komprehensif. Lulusan PPG juga mampu menjadi guru inspiratif,” jelasnya.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek Prof Dr Nunuk Suryani MPd angkat salut atas keseriusan Aceh bersama USK dan sejumlah kampus di sana, mengadakan Rakor PPG yang langsung dihadiri para bupati/wali kota se-Aceh.
Menurutnya, Aceh telah menunjukkan keseriusan dalam tata kelola pendidikan.
Meskipun infrastruktur dan kesejahteraan pendidikan di beberapa wilayah di Aceh perlu diperhatikan lebih. (IA)