Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Rp104 Triliun Cuma untuk 13 Ribu Orang, Mekeng: Ini Negara Salah Prioritas

Desakan Mekeng muncul di tengah sorotan publik atas ketimpangan distribusi dana pendidikan nasional. Wacana pemangkasan anggaran pendidikan kedinasan bisa menjadi kontroversi panjang, namun pernyataan ini sekaligus membuka ruang evaluasi serius terhadap keadilan pengelolaan anggaran pendidikan di Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng

JAKARTA, Infoaceh.net – Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng, melontarkan kritik keras terhadap besarnya alokasi anggaran pendidikan kedinasan dalam APBN yang dinilai tidak adil.

Dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Sabtu (5/7/2025), Mekeng menyoroti ketimpangan distribusi anggaran pendidikan nasional.

“Ini saya namakan pendidikan tidak berkeadilan. Masa 13.000 orang menikmati Rp104 triliun, sementara 62 juta siswa dari pendidikan dasar hingga menengah hanya kebagian Rp91,2 triliun?” ujarnya.

Politisi senior Partai Golkar itu menyebut sejak 2020, anggaran pendidikan terus meningkat dari Rp542 triliun menjadi Rp724 triliun pada 2025. Namun menurutnya, peningkatan ini tak dirasakan secara merata oleh masyarakat, khususnya di lapisan bawah.

Tak hanya itu, Mekeng juga menyoroti realita pahit di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), di mana anak-anak masih kesulitan mengakses pendidikan yang layak. Di sisi lain, banyak guru mengalami keterlambatan gaji, kurang pelatihan, bahkan tak jelas status kerjanya.

“Kalau kita mau capai Indonesia Emas 2045, jangan sampai justru jadi Indonesia Cemas. Yang formal dulu dibenahi. Stop kucurkan dana jumbo ke pendidikan kedinasan yang hanya dinikmati segelintir orang,” tegasnya.

Ia juga menyinggung sarana dan prasarana sekolah yang memprihatinkan di berbagai daerah, seperti ruang kelas rusak dan minim fasilitas belajar. Menurutnya, pemerataan pendidikan tak akan tercapai jika kesejahteraan guru terus dikesampingkan.

“Kalau guru saja tidak sejahtera, bagaimana kita mau bicara pendidikan bermutu?” kata Mekeng.

Sebagai solusi, ia meminta Sri Mulyani menghidupkan kembali mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan untuk pendidikan melalui Komisi XI. Mekeng beralasan, langkah ini penting agar pengawasan dan penyaluran anggaran lebih tepat sasaran ke daerah-daerah.

“Dulu waktu saya Ketua Komisi XI, ada DAK penugasan. Sekarang kasih lagi ke kami. Kami yang langsung turun ke sekolah-sekolah, tahu betul kondisi nyatanya,” pungkasnya.

Desakan Mekeng muncul di tengah sorotan publik atas ketimpangan distribusi dana pendidikan nasional. Wacana pemangkasan anggaran pendidikan kedinasan bisa menjadi kontroversi panjang, namun pernyataan ini sekaligus membuka ruang evaluasi serius terhadap keadilan pengelolaan anggaran pendidikan di Indonesia.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Pengamat kebijakan publik Aceh Dr Nasrul Zaman
Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, saat Rapat Kerja Komisi VII DPR RI Bersama Menteri Perindustrian di Gedung Nusantara, Senayan, DPR RI, Rabu (02/06/2025). Foto: Mario/vel
Gegara baju lusuh, Agam Rinjani sempat diusir satpam hotel Bali padahal bawa uang Rp367 juta
komet antarbintang. Objek yang semula diberi kode A11pl3Z ini kini resmi dinamai 3I/ATLAS, atau C/2025 N1 (ATLAS).
Cristiano Ronaldo bersama Diogo Jota dan Bernardo Silva
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim bersama tim saat mengunjungi PT. SGMW Motor Indonesia, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (04/07/2025). Foto: Nadya/vel
Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah
Ade Armando resmi menjabat sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power
Istri Menteri Disorot Plesiran ke Eropa, Kini Istri Bupati Muncul dengan Hedon di Markas Madrid
Laptop Advan Workplus kini hadir dengan prosesor AMD Ryzen 5, RAM 16 GB, dan SSD berkapasitas 1 TB.
Tina Astari, istri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.
Microsoft.
Satgas Cartenz Tembak Mati Anggota KKB Enos Tipagau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)
[Humas Komisi VI DPR RI]
Operasi SAR Hari Kedua, Tim Tak Temukan Korban Kapal Tenggelam
Giliran Dua Mantan Pejabat Setjen MPR Diperiksa KPK
Nikson Silalahi resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng
Arah Baru Demokrasi, tapi Perlu Kesiapan Serius
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks