USK Lepas 2.182 Mahasiswa KKN, Kolaborasi dengan Perpusnas Dorong Literasi
Banda Aceh, Infoaceh.net –Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melepas 2.182 mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada lima kabupaten yang ada di Aceh.
Para mahasiswa KKN ini dilepas oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Dr Ir Agussabti MSi di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Selasa 1 Juli 2025.
KKN tahun ini menjadi istimewa karena USK berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, dalam rangka mendorong penguatan literasi desa serta pengembangan potensi ekonomi lokal.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK, Prof Dr Mudatsir MKes menyampaikan bahwa KKN tahun ini dilaksanakan selama 30 hari dengan mengusung tema “Komersial Produk Gampong dan Revitalisasi Perpustakaan Gampong”.
“Tema ini dirancang sebagai bentuk kolaborasi multipihak antara universitas, pemerintah desa, dan lembaga nasional khususnya Perpusnas RI dalam mengembangkan potensi gampong,” ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan USK akan menempatkan mahasiswa KKN ini pada lima kabupaten. Dengan rincian, Aceh Besar sebanyak 1.647 orang, Aceh Timur 90 orang, Bener Meriah 266 orang, Bireuen 130 orang, dan Pidie Jaya 49 orang.
Agussabti menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat desa. Untuk itulah tema KKN tahun ini disusun untuk menjawab tantangan pembangunan desa secara lebih strategis.
“Melalui KKN ini, kita ingin membantu gampong mengembangkan potensi lokalnya, khususnya dalam mengemas dan memasarkan produk unggulan secara profesional, serta membangkitkan kembali fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi dan pembelajaran,” ujarnya.
Agussabti menjelaskan dua fokus utama KKN tahun ini. Pertama, komersialisasi produk gampong, di mana mahasiswa akan melakukan pendampingan dalam aspek branding, pengemasan, pemasaran digital, hingga membuka akses pasar bagi produk lokal.
Kedua, revitalisasi perpustakaan gampong, mencakup pengelolaan ulang koleksi buku, penguatan sarana dan prasarana pustaka, penyediaan bahan bacaan yang relevan, pelatihan literasi digital, serta kegiatan edukatif seperti kelas membaca anak dan pelatihan keterampilan dasar bagi warga.