Viral Siswa SMA di Pidie Dianiaya Dua Teman Sesama Pelajar dalam Kelas
SIGLI — Seorang siswa SMA dianiaya oleh teman sesama pelajar di Kabupaten Pidie. Video penganiayaan sesama pelajar itu viral di media sosial.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pelajar dalam kelas yang mengenakan seragam coklat Pramuka SMA dihajar oleh dua temannya dalam ruang kelas.
Siswa tersebut tampak dipukul bertubi-tubi, ditendang dan dicekik oleh dua temannya yang juga mengenakan seragam coklat Pramuka.
Terkait beredarnya video penganiayaan siswa dalam kelas oleh dua temannya itu, Kepala SMAN 1 Kota Bakti Kecamatan Sakti Muslem SPd MPd, Rabu (9/8) menyampaikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
Ia mengatakan, keributan tiga orang siswa di sekolahnya, terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2023, saat jam istirahat dan semua guru sedang berada di ruang dewan guru, yang lumayan jauh dari kelas para siswa yang tersebut.
Hingga kejadiannya tidak seorangpun dari guru sekolah itu yang mengetahui adanya kejadian penganiayaan.
Ketika jam belajar kembali dilaksanakan, semua guru dan siswa masuk dalam kelasnya masing-masing, dan saat itu tidak ada satupun dari siswa yang menceritakan terjadinya penganiayaan siswa di dalam kelas, termasuk siswa yang menjadi korban pemukulan tidak menceritakan hal yang baru dialaminya.
Kepala SMAN 1 Sakti mengaku baru mengetahui kejadian keributan tiga orang siswa itu, pada malamnya, dari video yang dikirim oleh seorang guru lewat WhatsApp kepadanya.
Lalu sang kepala sekolah menanyakan kapan kejadian itu berlangsung. Karena keesokannya hari Ahad hari libur dan tidak ada aktivitas di sekolah, maka pada hari Senin tanggal 7 Agustus, kepala sekolah memanggil ketiga siswa yang bersangkutan dan mempertanyakan kejadian yang mereka lakukan pada hari Sabtu.
Siswa yang menjadi korban pemukulan temannya itu juga telah dibawa ke Puskesmas di Kecamatan Sakti, dan ke RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli, untuk dilakukan rontgen, guna memastikan, apa ada yang fatal terjadi akibat pemukulan oleh temannya.
“Alhamdulillah hasil rontgen-nya, aman tidak terjadi apa-apa, yang fatal,” ungkap kepala sekolah.