Anies Baswedan Sindir Nepotisme, Negara Ini Bukan Milik Satu Keluarga!
DEPOK – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan membeberkan sederet persoalan negeri ini. Salah satunya yang dinilai meresahkan adalah nepotisme.
Hal itu diutarakannya saat ikut kegiatan senam dan jalan sehat bersama puluhan ribu warga yang digelar di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu pagi (28/10).
Awalnya, Anies yang datang bersama bakal cawapres, Muhaimini Iskandar alias Cak Imin, sempat menyinggung beberapa persoalan yang menurutnya cukup genting.
Di antaranya, adalah isu harga pangan dan pendidikan yang harganya melambung tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh kebanyakan rakyat Indonesia.
Atas dasar itulah, ia kembali menawarkan perubahan pada rakyat.
“Apakah kita ingin sembakonya tetap mahal? Tidak. Apakah mau sembakonya murah? Kalau iya, maka harus melakukan perubahan,” katanya di hadapan warga Depok, tadi pagi.
“Yang kedua, ingin pendidikan murah atau mahal? Murah. Sekarang pendidikan murah atau mahal? Mahal. Karena itulah, kita ingin pendidikan yang harganya terjangkau,” sambungnya.
Selain itu, Anies juga sempat menyinggung masalah nepotisme, yang belakangan ini kembali jadi sorotan di Indonesia.
“Kita ingin tidak nepotisme hidup di negeri ini? Mau tidak kita kembali ke era nepotisme seperti dulu. Kita bergerak bukan hanya untuk perubahan keluarga, tapi kita mengembalikan kewarasan dalam bernegara,” ujarnya.
“Mengembalikan etika dalam bernegara. Negara ini adalah milik seluruh rakyat bukan milik satu dua keluarga. Kita bekerja untuk mengembalikan itu semua,” timpalnya lagi.
Ingat, lanjut Anies, pendiri negeri ini adalah mereka orang-orang yang terdidik. Mereka mendirikan republik bukan untuk keluarganya, tapi untuk seluruh anak Indonesia.
“Bila Depok bergerak, Insya Allah Jawa Barat bergerak. Pasangan AMIN (Anies Muhaimin) akan berjaya. Itu artinya kita harus menang bukan hanya presiden dan wakilnya, tapi juga DPR, DPRD, DPD, dan semuanya,” katanya.
Anies Baswedan mengungkap keyakinan untuk mengunci kemenangan di provinsi Jawa Barat (Jabar) pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.