Bakal Caleg DPRA Mulai Jalani Tes Mampu Baca Al-Qur’an
“Hasil penilaian uji mampu baca Al-Qur’an yang telah dilakukan oleh tim uji mampu baca Al-Qur’an bersifat final dan tidak dapat dilakukan pengujian ulang dan/atau pengujian pembanding,” jelasnya.
Dia menjelaskan, surat keterangan mampu baca Al-Qur’an diterbitkan terhadap bakal calon anggota DPRA yang dinyatakan mampu baca Al-Qur’an. Bila tidak mampu baca Al-Qur’an, Bacaleg tersebut dinyatakan gugur.
Bakal calon anggota DPRA yang dinyatakan tidak mampu baca Al-Qur’an dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Terhadap hal tersebut, partai politik peserta pemilu dapat mengajukan bakal calon anggota DPRA pengganti dan bakal calon anggota DPRA pengganti wajib mengikuti uji mampu baca Al-Qur’an.
Ketua Devisi Teknik Penyelenggara Pemilu KIP Aceh Munawarsyah menambahkan mengatakan, penilaian pada uji mampu baca Al-Quran itu akan dilihat dari tiga aspek yaitu, Makhraj huruf, mad dan harokah, serta adab.
“Untuk aspek penilaian itu makhraj huruf nilainya 40, mad dan harokah 40, adab 20, setiap caleg minimal harus mendapat nilai 50 untuk lolos uji mampu baca Al-Quran,” ujarnya.
Menurut Munawarsyah, KIP Aceh tidak akan akan mempublikasikan Bacaleg yang tidak mampu baca Al-Quran demi menjaga martabatnya, KIP akan menggugurkan bacaleg yang tidak mampu baca Al-Quran dan menyurati partai tempat bacaleg berasal.
“Bagi bacaleg yang mampu baca Al-Quran akan kita keluarkan surat mampu. Sementara yang tidak mampu baca berarti tidak lolos dan kita akan menyurati ke partainya, kita tidak umumkan untuk menjaga martabatnya,” pungkasnya. (IA)