Bendung Jebol Bertahun-tahun, Ateng Sutisna Desak Pemerintah Segera Bertindak

Infoaceh.net – Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Dapil Jawa Barat IX, Ateng Sutisna, turun langsung ke lokasi kerusakan Bendung Cariang di Kecamatan Ujung Jaya, Sumedang, Jumat (27/6/2025).

Bendungan yang menjadi tumpuan pengairan lahan pertanian warga itu telah rusak parah selama bertahun-tahun tanpa penanganan permanen dari pemerintah.

Ateng menyebut, kunjungannya sebagai respons cepat atas aspirasi warga yang disampaikan selama masa reses. Ia tak menutupi kekecewaannya terhadap lambannya respons pemerintah terhadap infrastruktur vital tersebut.

“Ini bukan laporan baru, masyarakat sudah lama bersuara. Tapi di lapangan, kerusakan makin parah dan belum ada solusi konkret. Bendungan ini mati, sawah warga kekeringan, panen merugi. Ini soal perut rakyat,” tegas Ateng di lokasi.

Bersama timnya, Ateng turut menghadirkan perwakilan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung, dan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat.

Mereka meninjau langsung titik-titik kerusakan, termasuk tanggul jebol dan sistem aliran yang tersumbat, sekaligus membahas rencana pembangunan bendungan baru yang lebih tahan lama.

Menurutnya, dampak kerusakan ini bukan hanya menurunkan produktivitas pertanian, tetapi juga meningkatkan risiko banjir musiman yang selama ini kerap merusak rumah warga dan lahan produktif.

“Saya minta ini tidak lagi dijadikan agenda musiman. Jangan tunggu musim hujan datang baru sibuk rapat. Ini soal ketahanan pangan dan keselamatan warga. Pemerintah pusat dan daerah harus segera turun tangan, jangan saling lempar,” tegasnya.

Ateng juga mendorong percepatan normalisasi aliran Sungai Cipelang sebagai bagian dari skema besar pengendalian banjir dan konservasi tata air.

Ia menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses pembangunan Bendung Cariang hingga tuntas dan memberi dampak langsung kepada masyarakat, terutama petani yang sangat bergantung pada keberadaan irigasi yang memadai.

“Kalau negara lalai menjaga air, berarti negara sengaja memiskinkan petani. Kita tidak akan tinggal diam,” pungkasnya.