Infoaceh.net, BANDA ACEH — Debat publik kedua atau terakhir pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh telah usai dilaksanakan di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu malam (20/11).
Debat mengusung tema “Pembangunan Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang menjunjung nilai-nilai Syariah di Era Digital”.
Hadir pasangan calon wali kota/wakil wali kota Banda Aceh nomor urut 01 Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah, nomor urut 02 Zainal Arifin-Mulia Rahman, nomor urut 03 Aminullah Usman-Isnaini Husda dan paslon nomor 04 Irwan Djohan-Khairul Amal.
Debat publik putaran kedua yang digelar oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh itu disiarkan oleh Stasiun TVRI Aceh, juga disiarkan oleh sejumlah televisi lokal dan nasional serta diliput oleh media elektronik dan media online.
Debat dibagi enam sesi. Pertama: pemaparan visi dan misi serta program oleh masing-masing pasangan calon. Sesi kedua: pasangan calon menjawab pertanyaan yang dipersiapkan oleh panelis dan dibaca oleh moderator.
Sesi ketiga: pasangan calon menjawab pertanyaan yang dipersiapkan panelis dan dibaca oleh moderator.
Sesi keempat: pasangan calon mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon lainnya, pasangan calon lain menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sesi kelima: pasangan calon mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon lainnya. Sesi keenam: pernyataan penutup atau closing statemen dari masing-masing pasangan calon.
Pada sesi pendalaman materi, para paslon menjawab pertanyaan dari lima panelis. Tim Panelis Debat Kedua ini dikoordinir oleh Prof Dr Abd. Jamal, SE MSi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala.
Kemudian Dr Ir Syaifullah Muhammad, ST MEng (Direktur Bisnis dan Dana Lestari, Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala), Dr Iqbal ST MT (Fakultas Teknik Universitas Abulyatama), Dr Israk Ahmadsyah BEc MEc M.Sc (Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry) dan Dr Sayed Amirul kamal MM MSi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry).
Sepanjang debat, tidak ada saling serang atau saling desak. Program, ide dan gagasan yang disampaikan para paslon justru lebih sering mendapatkan dukungan dan “diaminkan” paslon lainnya, sehingga lebih mirip seperti diskusi.
Paslon saling dukung dan menyatakan sepakat jika kekurangan jawaban ditambahkan paslon lainnya.
Beberapa hal yang diangkat menjadi program para paslon antara lain Ekonomi Kreatif, Ekonomi Digital dan Ekonomi Kerakyatan, Pengelolaan Keuangan Kota, Perpajakan dan Investasi.
Infrastruktur, Permukiman, Pariwisata dan Kebudayaan, Keuangan dan Ekonomi Syariah, Pembangunan Ekonomi, Perdagangan dan Pengembangan Wilayah. investasi.
Paslon sepakat investasi dan ekonomi kreatif akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh.
Para paslon pun sependapat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota Banda Aceh.
Paslon nomor urut 04 Irwan Djohan mengatakan, Kota Banda Aceh butuh pemerintahan yang responsif, kemudian juga terbuka untuk investasi sesuai visi dan misinya.
“Sehingga investor tertarik dan juga merasa nyaman, aman untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh. Sehingga dampaknya akan bisa dirasakan oleh masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah, dan juga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh,” pungkasnya.
Ketua KIP Banda Aceh Yusri Razali menyatakan, debat publik Paslon Walikota Banda Aceh putaran kedua menjadi sarana bagi masyarakat dalam menentukan hak pilihnya.
Yusri mengatakan, debat publik putaran kedua bagi keempat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh sebagai ajang untuk menyampaikan gagasan, program kerja serta visi misi dalam membangun Kota Banda Aceh lima tahun yang akan datang.
“Tentu saja memiliki tantangan dan personal yang dihadapi Walikota ke depan. Tentu tema ini akan menjadi penting dalam membuka wawasan terhadap visi misi yang dapat menghadirkan solusi bagi masyarakat. Tentu lewat debat ini nanti masyarakat akan menjadi pilihan dalam menggunakan hak pilihnya pada Pilkada nanti,” kata Yusri.