Hasil Survei Jelang Pilkada Aceh, Ini Calon Gubernur Paling Populer dan Disukai Publik
Selanjutnya integritas dan kejujuran 6,77%, prestasi 6,15%, berani 6,67%, bertanggungjawab 5,66%, kepedulian 5,65%, merakyat 5,24%, ideologis 4,23%, bijak 3.24%, berjasa pada daerah dan masyarakat 3,22%, energik 2,35% serta kekuatan jaringan nasional dan internasional 2,27%.
Alasan lainnya mengapa warga Aceh memilih figur yang namanya beredar sebagai bakal calon gubernur maupun calon wakil gubernur diantaranya juga dilihat dari personalitas dan ketokohan pribadi 10,15%, berpendidikan 9,75%, trah/keturunan 8,64%, kerelaan berkorban demi daerah dan masyarakat Aceh 7,53%, berwibawa 7,43%, daya tahan terhadap tekanan 7,20%, anjuran tokoh masyarakat 6,77%.
Kemudian kunjungan ke lapangan 5,67%, kemampuan berbahasa 5,66%, kemampuan memimpin rapat dan forum 5,65%, kemampuan berpidato 5,24%, kemampuan negosiasi dan diplomasi 5,23%, aksi sosial dan kemanusiaan 4,24%, memiliki ide-pemikiran-gagasan pribadi 4,22%, pemberian sembako 3,35% dan pemberian uang 3,27%.
Pada survei Indomatrik ini juga terekam popularitas 10 nama bakal calon wakil gubernur Aceh ke depan yang sering beredar dan dikenal masyarakat yaitu Sudirman/Haji Uma 87,58%, Nasir Djamil 67,37%, Ruslan Daud 66,55%, Kamarudin Abu Bakar 64,58%, Safaruddin 62,54%, TM Nurlif 62,65%, Muslim 61,55%, Tu Sop 58,44%, Darni M. Daud 58,37%, dan Prof Abdullah Tsani 39,65%.
Adapun tingkat kesukaan masyarakat Aceh terhadap masing-masing sosok bakal calon Wakil Gubernur juga nampak berbeda-beda. Sudirman/Haji Uma 39,41%, Ruslan Daud 30,32%, Kamarudin Abu Bakar 29,95%, Nasir Djamil 29,06%, TM Nurlif 28,19%, Tu Sop 28,14%, Muslim 27,70%, Safaruddin, 26,34%, Darni M Daud 26,27% dan Prof Dr Abdullah Tsani 17,84%.
Perilaku kesukaan masyarakat Aceh terhadap nama-nama mereka tersebut menunjukkan jika figur-figur tersebut lebih disukai warga Aceh untuk menjadi calon Wakil Gubernur ketimbang menjadi calon Gubernur di Aceh.
Survei dengan metode menggunakan simple random sampling, sample responden yang terdistribusi secara proporsional di seluruh wilayah di 23 kabupaten/kota, serta acak di 91 kecamatan dan 182 kel/desa, 384 RW/RT/kampung di Provinsi Aceh, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, sebagai pemilih ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat kabupaten/kota dan random di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, kampung/ RW/RT/desa.