Ida Fauziyah: UU Jakarta Dorong Talenta Lokal untuk Daya Saing Global, Soroti Penurunan Indeks Ibu Kota
JAKARTA, Infoaceh.net – Anggota DPR RI, Ida Fauziyah, menggelar sosialisasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 yang dikemas dalam acara “Berani Berdaya” dengan tema “Talenta Lokal Daya Saing Global” di Jakarta Selatan pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Ida Fauziyah menegaskan bahwa Undang-Undang ini menempatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prasyarat utama bagi Jakarta untuk menjadi Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI itu, penekanan utama Undang-Undang tersebut adalah pembangunan SDM yang secara eksplisit diatur dalam UU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
“Akses dan kualitas pendidikan, termasuk izin kerja sama, pembinaan, dan pengawasan satuan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dan/atau lembaga asing, serta pendidikan tinggi: pengelolaan akademi komunitas, penguatan vocational education (pendidikan kejuruan) untuk menyiapkan SDM adaptif,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum PKB ini meyakini bahwa sebuah kota global harus mampu menyeimbangkan daya saing global dengan kualitas hidup lokal, serta melibatkan dunia pendidikan dalam membangun kemajuan SDM.
“Butuh strategi untuk menyeimbangkan daya saing global dengan kualitas hidup lokal. Peran besar universitas dan komunitas global dalam membangun SDM kota,” imbuhnya.
Ida Fauziyah optimistis Jakarta dapat menjadi Kota Global melalui kolaborasi seluruh lapisan masyarakat, seperti akademisi, universitas, serta dunia usaha dan dunia industri. “Jakarta optimis menjadi kota global kuncinya adalah kolaborasi dengan semua stakeholder,” tukasnya.
Meski optimis, Ida Fauziyah mengingatkan bahwa posisi Jakarta di kancah global masih belum cukup kuat. Berdasarkan indeks kota global, posisi Jakarta merosot dari peringkat ke-54 dunia pada tahun 2015 menjadi peringkat ke-74 pada tahun 2024 dari total 154 kota. Penurunan 20 posisi dalam satu dekade ini menjadi sinyal penting bahwa upaya kolektif perlu diperkuat.
Penurunan terbesar terjadi pada dimensi Human Capital, yang anjlok hingga 28 poin. Padahal, aspek ini menyumbang bobot terbesar dalam penilaian, yaitu sekitar 30 persen dari total indeks.
Penilaian Human Capital meliputi berbagai indikator, mulai dari proporsi penduduk asing yang tinggal di kota, jumlah universitas unggulan, persentase penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi, hingga keberadaan pelajar internasional, sekolah internasional, universitas kedokteran, serta kemudahan akses kota bagi talenta global.
Situasi ini, menurut Ida, perlu menjadi perhatian bersama. Bukan hanya pemerintah yang harus bergerak, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. “Kita semua memiliki bagian yang tidak kalah penting dalam membangun kualitas SDM Jakarta agar mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Efi Suyanti, Ketua Sub Kelompok Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI, turut menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM agar masyarakat Jakarta siap menghadapi perubahan.
“Kita harus menjadi manusia yang berdaya saing sehingga jika ada perubahan kita selalu siap menghadapinya. Yang penting kita terus kolaborasi membangun Jakarta,” katanya. Ia juga mengajak, “Ayo sama-sama kita dampingi agar masa depan seluruh anak-anak Jakarta itu indah.”
Tommy Parnando, Head, HR P&P Improvement and Project Freeport Indonesia, menambahkan bahwa salah satu indikator kota global adalah komunikasi multibahasa.
“Salah satu indikasi kota global adalah multilingual communication. Kita bisa mulai dari sekarang, belajar bisa sesuai dengan kecintaan misalnya suka K-Pop belajar bahasa Korea, belajar teknologi bisa belajar bahasa China dan lain lain,” imbuhnya.
Senada, Prof. Scott Guggenheim, Director of Policy Labs at Georgetown SFS Asia Pacific, menyampaikan bahwa partisipasi dari semua lapisan masyarakat menjadi kunci Jakarta menjadi kota global.
“Dalam diskusinya sudah jelas bahwa Jakarta bisa menjadi kota global dengan cara semua berpartisipasi sesuai kapasitasnya,” tukasnya.
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut adalah Tommy Parnando, Radinka Qiera (COO sekolah.mu), Prof. Scott Guggenheim, dan Efi Suyanti.
Acara ini dihadiri berbagai kelompok masyarakat Jakarta khususnya dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan hingga Luar Negeri, baik tokoh muda hingga perwakilan dari sekolah.
- Anies Baswedan
- DPR RI Jakarta II
- DPR RI PKB
- human capital Jakarta
- Ida Fauziyah
- indeks kota global 2025
- Jakarta Kota Global
- Jakarta pusat ekonomi nasional
- kolaborasi dunia pendidikan
- kualitas pendidikan Jakarta
- multilingual city Jakarta
- nasional
- pendidikan internasional di Jakarta
- pendidikan tinggi Jakarta
- pendidikan vokasi
- pengembangan SDM Jakarta
- peristiwa
- pkb
- politik
- sosialisasi undang-undang
- Sumber Daya Manusia Indonesia
- talenta global Indonesia
- UU DKJ 2024
- UU No 2 Tahun 2024
- www.infoaceh.net