INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli mulai gerah dengan munculnya isu bahwa Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah akan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Aceh pada Pilkada serentak November 2024 mendatang.
Nama Bustami Hamzah juga masuk dalam survei calon kepala daerah yang sedang dilakukan oleh Partai NasDem Aceh.
Jika benar isu tersebut benar dan Bustami Hamzah bakal maju sebagai bakal calon gubernur Aceh, Ketua DPRA Zulfadli meminta Bustami segera mundur dari jabatan Pj Gubernur Aceh serta tidak bersikap munafik.
“Jangan sampai dia menggunakan semua fasilitas negara untuk menunjang ambisinya menjadi calon gubernur Aceh,” kata Zulfadli dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).
Politisi Partai Aceh itu menyebutkan, Bustami hingga saat ini belum mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Namun spanduk dukungan terhadap Bustami disebut mulai beredar di Aceh.
“Sebagai aparatur sipil negara dan penjabat gubernur, seharusnya Bustami menjaga diri untuk tidak berpolitik dan berpolitik praktis. Kalau ingin berpolitik, dia seharusnya mundur dari penjabat gubernur dan status aparatur sipil negara,” jelasnya.
Dia juga mempertanyakan dukungan yang dikantongi Bustami untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Zulfadli menuding Bustami hanya memiliki modal restu pejabat penting dan pengurus partai politik di Jakarta.
“Sebagai gantinya, jika kelak Bustami terpilih, maka konsesi tambang di Aceh akan diserahkan kepada orang-orang yang memberikan Bustami perahu untuk berlaga di Pilkada. Ini tidak perlu orang pintar untuk mengetahui hal ini. Menjual konsesi tambang adalah tindakan lazim di banyak pilkada,” ujar Zulfadli.
Menurutnya, Bustami juga mengkhianati perjanjian dengan Ketua Umum DPP Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.
Saat mendorong Bustami menjadi Pj Gubernur Aceh, Mualem disebut meminta Bustami untuk menyukseskan dua agenda besar yakni Pilkada Aceh dan PON XXI Aceh-Sumut 2024
“Sebagai seorang pria, Bustami harus menjaga amanah itu dengan tidak cawe-cawe atau bahkan terlibat langsung dalam Pilkada. Kalau benar-benar maju, dia harus mundur. Sesekali, jadilah pria yang perkataan dan perbuatannya sama. Jangan munafik,” tegas Zulfadli.
Menurutnya, Aceh adalah daerah yang seharusnya dirawat dengan nilai-nilai kejujuran. Aceh tidak bisa dijadikan dagangan kepentingan pusat yang berusaha meletakkan agen-agen mereka di Aceh tanpa mempertimbangkan kesejahteraan rakyat Aceh. (RED)