Ketua DPRA Nilai Pernyataan Abu Mudi Soal “Gitok” Kepala Dek Fad Kurang Elok
Saat itu Abu Mudi mengatakan, “Tapi bak meulakee gusuk ulee. Nyan yang masalah. Adak meudeh lon gitok.”
Kata “Gitok” tersebut, menurut Zulfadli merupakan hal yang tidak perlu disampaikan. Karena pertemuan antara Abu Mudi, Dek Fad dan Ruslan berlangsung penuh keakraban. Nuansanya penuh suasana nyaman dan santai.
Gitok ulee dalam khazanah keacehan mengandung makna merendahkan, tidak menghargai dan menyepelekan.
“Itu kalimat tidak pantas dan tidak perlu. Sekaliber Abu Mudi seharusnya bila memilih kalimat yang lebih menjunjung penghormatan bagi semua orang. Apalagi yang datang itu Dek Fad, sosok yang juga beliau kenal dengan baik,” kata Zulfadli.
Pria asal Samalanga tersebut, berharap Abu Mudi dan siapapun, tetap menjunjung tinggi semangat sportifitas dalam berpolitik. Perbedaan dukungan merupakan sunnatullah di dalam politik.
Zulfadli yang jug Wakil Sekjen DPP Partai Aceh ini berharap para tokoh panutan imat dapat menampilkan gaya politik santun dalam berkompetisi. Yakinkan rakyat untuk memilih kandidat tertentu dengan cara-cara menarik, menawan, serta mendidik.
“Saya kira siapapun harus mengedepankan politik santun, menghormati perbedaan, dan menampakkan cara-cara elegan,” pungkasnya.